kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.274   -179,00   -1,11%
  • IDX 6.992   -115,57   -1,63%
  • KOMPAS100 1.042   -21,76   -2,04%
  • LQ45 818   -16,41   -1,97%
  • ISSI 213   -3,39   -1,57%
  • IDX30 418   -8,30   -1,95%
  • IDXHIDIV20 505   -8,98   -1,75%
  • IDX80 119   -2,44   -2,01%
  • IDXV30 125   -2,26   -1,78%
  • IDXQ30 139   -2,44   -1,72%

Harga Minyak Rebound Pada Selasa (16/1), Dibayangi Ketidakstabilan di Laut Merah


Selasa, 16 Januari 2024 / 06:25 WIB
Harga Minyak Rebound Pada Selasa (16/1), Dibayangi Ketidakstabilan di Laut Merah
ILUSTRASI. Harga minyak berusaha rebound pada perdagangan Selasa (16/1) pagi. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berusaha rebound pada perdagangan Selasa (16/1) pagi. Pukul 06.13 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2024 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 72,76 per barel, naik 0,11% dari perdagangan sebelumnya yang ada di US$ 72,68 per barel.

Harga minyak berusaha rebound di tengah ketidakstabilan baru di Laut merah dan dibayangi cuaca dingin yang mengganggu produksi.

Mengutip Bloomberg, pada Senin kemarin, angkatan laut AS telah menyatakan pelayaran di Laut Merah masih terlalu berisiko, dan mereka menyarankan agar kapal dagang menghidari rute tersebut.

Baca Juga: Kementerian ESDM Tegaskan Harga Gas Khusus Industri Tetap US$ 6 per MMBTU

Menggarisbawahi peringatan tersebut, militan Houthi menyerang kapal komersial milik AS dengan rudal balistik.

Pasar minyak global telah tersandera oleh situasi di Timur Tengah sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan terhadap Houthi merupakan pembalasan atas serangan kelompok tersebut di Laut Merah selama beberapa bulan terakhir.

"Bukan alasan dasar kami bahwa serangan AS terhadap sasaran Houthi di Yaman dan masalah di Laut Merah akan menyebabkan kenaikan harga minyak secara substansial selama beberapa pekan ke depan," kata analis Citigroup Inc termasuk Francesco Martoccia dalam sebuah catatan.

"Di sisi lain, kemungkinna peningkatan ketegangan antara Israel dan Hizbullah dan Iran yang diyakini pasar dapat mengganggu pasokan merupakan kekhawatiran yang lebih besar dalam jangka pendek."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×