kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Minyak Rebound di Tengah Harapan AS Akan Menambah Cadangan Strategisnya


Kamis, 02 Mei 2024 / 15:22 WIB
Harga Minyak Rebound di Tengah Harapan AS Akan Menambah Cadangan Strategisnya
ILUSTRASI. Minyak mentah. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Harga minyak naik pada hari Kamis usai melewati tren penurunan selama tiga hari di tengah ekspektasi Amerika Serikat yang merupakan konsumen minyak mentah terbesar di dunia akan mulai mengisi kembali cadangan strategisnya sehingga menurunkan harga minyak. 

Sebelumnya harga minyak turun lebih dari 3% pada hari Rabu setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tetap stabil, yang berpotensi membatasi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan membatasi peningkatan permintaan minyak.

Harga minyak mentah juga tertekan oleh peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS dan tanda-tanda akan terjadinya gencatan senjata Israel-Hamas yang akan meredakan kekhawatiran pasokan di Timur Tengah.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman bulan Juli naik 58 sen, atau 0,7%, menjadi US$ 84,02 per barel pada pukul 06.33 GMT pada hari Kamis. 

Baca Juga: Harga Emas Kembali Naik Pasca Pengumuman Keputusan Suku Bunga The Fed

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman bulan Juni naik 53 sen, atau 0,7%, menjadi US$ 79,53 per barel.

“Pasar minyak didukung oleh spekulasi bahwa jika WTI turun di bawah US$ 79, AS akan bergerak untuk membangun cadangan strategisnya,” kata Hiroyuki Kikukawa, Presiden NS Trading.

Di Timur Tengah, muncul harapan bahwa perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan segera terwujud menyusul dorongan baru yang dipimpin oleh Mesir.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk terus melanjutkan serangan terhadap kota Rafah di Gaza selatan, meskipun Amerika Serikat dan PBB memperingatkan bahwa serangan tersebut akan mengarah pada tragedi.

Baca Juga: Harga CPO Diprediksi akan Lanjut Tertekan, Simak Prospek Ke Depannya

“Karena dampak dari peningkatan stok minyak mentah AS dan sinyal The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam jangka waktu yang lebih lama hampir sepenuhnya terjadi, perhatian akan beralih pada hasil perundingan di Gaza,” kata Vandana Hari, pendiri analisis pasar minyak Vanda Insights.

“Selama optimisme mengenai gencatan senjata masih berlanjut, saya memperkirakan bias penurunan harga minyak mentah akan terus berlanjut,” tambah Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×