kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga Minyak Naik pada Selasa (29/10) Malam Karena Rencana Penambahan Cadangan AS


Selasa, 29 Oktober 2024 / 20:25 WIB
Harga Minyak Naik pada Selasa (29/10) Malam Karena Rencana Penambahan Cadangan AS
ILUSTRASI. Tangki penyimpanan minyak mentah terlihat dalam foto udara di pusat minyak Cushing di Cushing, Oklahoma, AS, 21 April 2020. REUTERS/Drone Base


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Selasa (29/10), membalikkan sebagian dari penurunan 6% pada sesi sebelumnya. Rencana Amerika Serikat (AS) untuk membeli minyak bagi Cadangan Minyak Strategis alias Strategic Petroleum Reserve (SPR) memberikan dukungan bagi harga minyak. 

Sementara ada kekhawatiran yang lebih luas tentang pertumbuhan permintaan yang lebih lemah di masa mendatang memberikan tekanan. 

Selasa (29/10) pukul 19.37 WIB, harga minyak mentah Brent naik 94 sen atau 1,32% menjadi US$ 72,36 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 98 sen atau 1,45% menjadi US$ 68,36 per barel.

Pada hari Senin, kedua kontrak turun ke level terendah sejak 1 Oktober setelah serangan balasan Israel terhadap Iran pada akhir pekan melewati infrastruktur minyak Teheran. Dengan meredanya kekhawatiran konflik, isu lama mengenai perlambatan permintaan minyak kembali mencuat.

"Setelah pembalasan Israel, risiko kejadian telah memudar, sehingga pasar minyak harus menghadapi realitas ekonomi makro. China, tempat laba industri merosot, akan menjadi yang terdepan dan utama," kata Harry Tchilinguirian, kepala kelompok penelitian di Onyx Capital Group kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Selasa (29/10) Pagi, Dipanaskan Rencana AS Isi Kembali SPR

Penurunan permintaan minyak dari China, importir minyak mentah terbesar di dunia, telah menjadi penghambat konsumsi dan harga minyak global.

"Margin penyulingan global suram karena pertumbuhan permintaan minyak global tetap di bawah rata-rata akibat aktivitas ekonomi yang lesu di China," kata CEO BP Murray Auchincloss kepada Reuters.

"Permintaan akan kembali ke tingkat pertumbuhan normal setelah Presiden China Xi Jinping memperkenalkan langkah-langkah stimulus baru bagi perekonomian," imbuh Auchincloss.

Namun, ketegangan di Timur Tengah tetap tinggi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengatakan pada hari Senin bahwa Iran akan "menggunakan semua alat yang tersedia" untuk menanggapi serangan Israel pada akhir pekan.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok 6% di Tengah Meredanya Risiko Meluasnya Perang di Timur Tengah

Kemarin, AS mengatakan tengah mencari hingga 3 juta barel minyak untuk SPR untuk pengiriman hingga Mei tahun depan. Pengumuman AS ini memupuk optimisme atas fundamental permintaan minyak.

Namun, Tchilinguirian mengatakan rencana ini tidak cukup untuk mengimbangi pesimisme yang lebih luas seputar permintaan minyak yang berpusat di China dan Eropa.

Stok minyak mentah dan bensin di AS kemungkinan naik minggu lalu, sementara persediaan sulingan terlihat turun, jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada hari Senin.

Kelompok industri American Petroleum Institute dijadwalkan untuk merilis laporan mingguan pada hari Selasa dan Energy Information Administration, badan statistik Departemen Energi AS, akan menerbitkannya pada hari Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×