kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Minyak Naik pada Senin (4/11) Pagi, Efek OPEC+ & Pernyataan Iran di Akhir Pekan


Senin, 04 November 2024 / 07:13 WIB
Harga Minyak Naik pada Senin (4/11) Pagi, Efek OPEC+ & Pernyataan Iran di Akhir Pekan
ILUSTRASI. Harga minyak pagi ini menguat dan kembali bergerak di atas level US$ 70 per barel setelah tertekan di pekan lalu.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak pagi ini menguat dan kembali bergerak di atas level US$ 70 per barel setelah tertekan di pekan lalu.

Senin (4/10) pukul 6.51 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak Desember 2024 di New York Mercantile Exchange menguat 1,47% ke US% 70,51 per barel dari posisi akhir pekan lalu di US$ 69,49 per barel.

Ini adalah kenaikan harga minyak dalam empat hari perdagangan berturut-turut sejak Rabu pekan lalu. Dalam sepekan terakhir, harga minyak WTI mengakumulasi kenaikan 4,64%.

Sejalan, harga minyak Brent kontrak Januari 2025 di ICE Futures pun menguat dalam empat hari perdagangan beruntun. Pagi ini, harga minyak Brent menguat 1,44% ke US$ 74,15 per barel. Dalam sepekan, harga minyak acuan internasional ini menguat 4,44%.

Baca Juga: Harga BBM Pertamina Naik Per November 2024, Bandingkan dengan Shell, BP, Vivo

Harga minyak terus merangkak naik setelah OPEC+ sepakat untuk menunda peningkatan produksi bulan Desember selama sebulan. Penguatan harga minyak juga disebabkan oleh ketegangan Timur Tengah yang kembali meningkat.

Iran meningkatkan tensi politik Timur Tengah setelah pemimpin tertingginya, Ayatollah Ali Khameini menyebutkan respons terhadap Israel yang menghancurkan. The Wall Street Journal melaporkan bahwa Iran akan melakukan serangan setelah pemungutan suara pemilu AS tetapi sebelum pelantikan pada bulan Januari. Serangan juga tidak terbatas pada rudal dan pesawat tak berawak seperti dua serangan sebelumnya.

"Kekhawatiran bahwa OPEC bersiap untuk memasok lebih ke pasar yang rapuh telah membebani sentimen secara signifikan," ungkap analis RBC Capital Markets dalam catatan yang dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×