Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak merangkak makin tinggi menjelang akhir pekan. Jumat (28/5) pukul 7.40 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak Juli 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 67,11 per barel.
Ini adalah harga minyak tertinggi tahun ini. Harga minyak WTI naik 0,37% dalam sehari dan melesat 5,54% dalam sepekan.
Sejalan, harga minyak brent kontrak Juli 2021 di ICE Futures mencapai level tertinggi tahun ini pada US$ 69,62 per barel. Harga minyak acuan internasional ini menguat 0,23% dalam sehari dan melonjak 4,79% dalam sepekan.
Harga minyak naik dalam enam hari perdagangan berturut-turut karena berbagai sentimen positif. Data ekonomi AS yang kuat yang mengimbangi kekhawatiran investor tentang potensi kenaikan pasokan Iran. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu, menurut data dari Departemen Tenaga Kerja AS.
Baca Juga: Harga emas menguat jelang akhir pekan
Ekonomi AS, yang pada kuartal pertama mencatat laju pertumbuhan tercepat kedua sejak kuartal ketiga tahun 2003, sedang mengumpulkan momentum. Data lain pada hari Kamis menunjukkan pengeluaran bisnis untuk peralatan melaju kencang pada bulan April. "Ini memberi kami lebih banyak minat risiko terhadap pasar," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.
Prospek pasokan Iran masuk kembali ke pasar telah menekan harga. Iran dan kekuatan global telah bernegosiasi sejak April tentang pencabutan sanksi Washington terhadap Iran, termasuk sektor energinya, sebagai imbalan atas kepatuhan Iran dengan pembatasan pada pekerjaan nuklirnya.
Baca Juga: IHSG diprediksi bergerak terbatas, saham-saham ini bisa dicermati pada Jumat (28/5)
Pembicaraan itu akan menjadi poin penting untuk pertemuan 1 Juni OPEC+. Kelompok ini kemungkinan akan terus mengurangi pembatasan pasokan minyak secara bertahap pada pertemuan pada hari Selasa. Sumber OPEC mengatakan, para produsen menyeimbangkan ekspektasi pemulihan permintaan terhadap kemungkinan peningkatan pasokan Iran.
Analis mengatakan setiap peningkatan pasokan dari Iran akan bertahap. JPMorgan memperkirakan Iran dapat menambah 500.000 barel per hari (bph) pada akhir tahun ini dan 500.000 bph lagi pada Agustus 2022.
Baca Juga: IHSG diramal bergerak terbatas pada Jumat (27/5), saham-saham ini bisa dicermati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News