Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat menjelang akhir pekan. Jumat (28/5) pukul 7.25 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.897,38 per ons troi.
Harga emas spot ini naik tipis 0,04% dari penutupan perdagangan kemarin. Dalam sepekan, harga emas spot menguat 0,86%.
Sejalan, harga emas kontrak Agustus 2021 di Commodity Exchange berada di US$ 1.900,10 per ons troi. Harga emas berjangka naik tipis 0,08% dalam sehari dan menguat 1,13% dalam sepekan.
Harga emas ini menguat meski imbal hasil US Treasury merangkak naik dalam tiga hari perdagangan terakhir. Pagi ini, yield US Treasury tenor 10 tahun berada di 1,615%, naik dari 1,609% kemarin.
Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Jumat 28 Mei 2021
"Ekonomi AS berada di lintasan yang kokoh untuk pertumbuhan dan argumen inflasi telah sedikit surut karena Federal Reserve telah berhasil meyakinkan pasar bahwa itu memang hanya akan sementara," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Dia menambahkan bahwa kondisi tersebut hanya jeda dari tren naik baru-baru ini. "Namun, kita tidak perlu terkejut melihat beberapa bargain hunter turun tangan untuk membeli penurunan harga di sesi nanti," ujar dia.
Data menunjukkan klaim pengangguran baru AS turun lebih dari yang diharapkan, sementara pertumbuhan ekonomi melaju pada kuartal pertama.
Baca Juga: Mengulas kinerja emiten penambang emas pada kuartal I 2021
Hari ini, investor menunggu laporan konsumsi pribadi AS bulanan. "Tidak banyak orang yang datang untuk membeli emas sekarang karena emas menguat selama dua bulan berturut-turut, secara statistik sudah overbought," kata Michael Matousek, head trader di US Global Investors.
"Tetapi jika inflasi terus meningkat, emas akan semakin overbought, karena orang akan mulai berburu dengan mengatakan bahwa mereka perlu memilikinya," ujar Matousek. Di sisi fisik, impor emas ke China konsumen utama dari Hong Kong dan Swiss melonjak pada bulan April.
Baca Juga: Penguatan harga emas tertahan di bawah US$ 1.900 jelang rilis pertumbuhan ekonomi AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News