Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Kontrak harga minyak mulai merangsek naik dari posisi terendahnya dalam seminggu terakhir. Hal ini terjadi setelah data menunjukkan tingkat manufaktur China mengalami kenaikan yang cukup tinggi selama Agustus. Kondisi tersebut secara otomatis meningkatkan optimisme bahwa pertumbuhan di emerging market akan meningkatkan permintaan minyak.
Data yang dirilis Federation of Logistics and Purchasing dalam situs resminya menunjukkan, China's Purchasing Manager's Index mengalami kenaikan ke posisi 51,7 dari sebelumnya 51,2. Angka tersebut melampaui prediksi 17 analis yang disurvei Bloomberg mematok angka di posisi 51,5.
Catatan saja, pada pukul 11.39 waktu Sydney, kontrak harga minyak untuk pengantaran Oktober mengalami kenaikan 28 sen atau 0,4% menjadi US$ 72,20 sebarel di NYMEX. Kemarin, kontrak harga minyak mengalami penurunan US$ 2,78 atau 3,7% menjadi US$ 71,92. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 4 Juni. Bulan lalu, harga minyak anjlok hingga 8,9% dan melorot 9,5% sejak awal tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News