Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga minyak turun pada Kamis (20/2), setelah laporan industri menunjukkan peningkatan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS).
Kekhawatiran terkait tarif impor juga membebani sentimen pasar, menghapus kenaikan yang terjadi di sesi sebelumnya akibat kekhawatiran gangguan pasokan dari Rusia.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 22 sen atau 0,29% menjadi US$75,82 per barel pada pukul 01.35 GMT.
Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) melemah 30 sen atau 0,42% ke US$71,95 per barel. Kontrak Maret berakhir pada Kamis, sementara kontrak April yang lebih aktif turun 0,26% menjadi US$71,84 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Bertahan di Level Tertinggi Sepekan Rabu (19/2), Brent ke US$76,04
Pada Rabu (19/2), harga minyak bertahan di dekat level tertinggi dalam satu minggu.
Selain peningkatan stok minyak AS, pengumuman tarif impor oleh pemerintahan Trump berpotensi menekan harga minyak dengan meningkatkan biaya barang konsumsi, melemahkan ekonomi global, dan menurunkan permintaan bahan bakar.
Kekhawatiran terhadap permintaan minyak dari Eropa dan China juga turut membatasi kenaikan harga.
"Wajar jika ada kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global karena Donald Trump mengambil langkah drastis dengan mengancam menerapkan tarif 25% pada impor mobil ke AS," kata Bjarne Schieldrop, kepala analis komoditas di SEB.
Sementara itu, di Timur Tengah, Israel dan Hamas akan memulai negosiasi tidak langsung mengenai tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Baca Juga: The Fed Pertimbangkan Memperlambat atau Menghentikan Quantitative Tightening (QT)
Hal ini dapat menekan harga minyak dengan mengurangi risiko gangguan pasokan lebih lanjut.
Namun, kekhawatiran terkait aliran pasokan minyak lainnya membatasi pelemahan harga. Rusia melaporkan bahwa aliran minyak melalui Konsorsium Pipa Kaspia (Caspian Pipeline Consortium)—rute utama ekspor minyak mentah dari Kazakhstan—turun 30%-40% pada Selasa setelah serangan drone Ukraina terhadap stasiun pompa.
Penurunan 30% ini setara dengan kehilangan 380.000 barel per hari dari pasokan pasar, menurut perhitungan Reuters.
Stok minyak mentah AS meningkat 3,34 juta barel pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute (API) pada Rabu.
Sementara itu, stok bensin naik 2,83 juta barel, dan stok distilat turun 2,69 juta barel.
Data resmi inventaris minyak dari Badan Informasi Energi AS (EIA) dijadwalkan dirilis pada Kamis. Kedua laporan tertunda satu hari karena libur nasional di AS pada Senin.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Imbas Kekhawatiran Pasokan dari AS dan Rusia
Analis memperkirakan sekitar 2,2 juta barel minyak mentah ditambahkan ke stok AS dalam pekan yang berakhir pada 14 Februari.
Jika perkiraan ini benar, maka ini akan menjadi pertama kalinya dalam empat minggu berturut-turut perusahaan energi menambah cadangan minyak sejak April 2024.
Selanjutnya: Respon Great Eastern Soal Industri Asuransi akan Ambil Peluang di Program Pemerintah
Menarik Dibaca: 25 Twibbon Hari Bahasa Ibu Internasional 2025, Diperingati Tanggal 21 Februari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News