Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Pada saat yang sama, Kepala Eksekutif Arab Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan, dia melihat permintaan minyak rebound di kawasan Asia karena ekonomi secara bertahap terbuka setelah pelonggaran penguncian akibat pandemi virus corona.
"Ada sedikit berita positif pagi ini yang berasal dari komentar Saudi Aramco yang melihat pemulihan dalam permintaan," kata Market Strategist AxiCorp Stephen Innes.
Di sisi pasokan, Irak mengatakan, bakal memangkas produksi minyaknya sebanyak 400.000 barel per hari pada Agustus dan September. Ini merupakan mengkompensasi kelebihan produksi dalam tiga bulan terakhir. Langkah tersebut akan membantunya memenuhi bagian pemotongannya oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC+.
Baca Juga: Pertamina dikabarkan akan akuisisi blok migas luar negeri, begini kata pengamat
Pemotongan yang lebih tajam akan membuat pengurangan total Irak menjadi 1,25 juta barel per hari untuk bulan ini dan bulan depan.
"Arab Saudi dan Irak menjalin hubungan yang lebih baik atas kesepakatan minyak sangat baik untuk prospek kepatuhan," kata Innes.
Para menteri energi Saudi dan Irak mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa upaya OPEC+ akan meningkatkan stabilitas pasar minyak global, mempercepat penyeimbangan dan mengirimkan sinyal positif ke pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News