kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   6.000   0,26%
  • USD/IDR 16.611   26,00   0,16%
  • IDX 8.227   -30,66   -0,37%
  • KOMPAS100 1.122   -5,50   -0,49%
  • LQ45 788   -5,60   -0,71%
  • ISSI 295   -0,19   -0,06%
  • IDX30 412   -3,20   -0,77%
  • IDXHIDIV20 463   -4,41   -0,94%
  • IDX80 124   -0,46   -0,37%
  • IDXV30 132   -1,19   -0,89%
  • IDXQ30 129   -0,73   -0,56%

Harga Minyak Mentah Melonjak 1% di Tengah Potensi Perundingan Dagang AS-China


Senin, 13 Oktober 2025 / 14:31 WIB
Harga Minyak Mentah Melonjak 1% di Tengah Potensi Perundingan Dagang AS-China
ILUSTRASI. Senin (13/10/2025), Brent menguat 1,47% ke US$ 63,65 per barel dan WTI naik 1,5% menjadi US$ 59,79 per barel


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak berhasil rebound setelah mencapai level terendah dalam lima bulan pada sesi sebelumnya, karena investor berharap potensi perundingan antara  AS dan China dapat meredakan ketegangan perdagangan antara dua negara dengan ekonomi dan konsumen minyak terbesar di dunia.

Senin (13/10/2025) pukul 14.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2025 naik 92 sen, atau 1,47% ke US$ 63,65 per barel, setelah ditutup melemah 3,82% pada hari Jumat (10/10/2025) dan mencapai level terendah sejak 7 Mei.

Setai tiga uang, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$ 59,79 per barel, naik 89 sen, atau 1,51%, setelah ditutup turun 4,24% pada hari Jumat (10/10/205), mencapai level terendah sejak 7 Mei.

Baca Juga: Harga Minyak Menguat pada Awal Pekan, Tersulut Ketegangan AS-China

Harga WTI akan stabil pada hari Selasa karena hari Senin merupakan hari libur nasional di beberapa wilayah AS.

"Penurunan harga minggu lalu sebagian besar disebabkan oleh gencatan senjata di Gaza dan kembalinya volatilitas perdagangan AS-China menjelang batas waktu gencatan senjata perdagangan 10 November," ujar analis energi DBS, Suvro Sarkar.

Aksi jual di pasar sekarang tampaknya dibatasi oleh kesediaan kedua belah pihak untuk bernegosiasi, ujarnya, seraya menambahkan bahwa prospek jangka pendek bergantung pada hasil akhir dari perundingan perdagangan.

Ketegangan perdagangan AS-China memanas pekan lalu setelah China memperluas kendali ekspor tanah jarangnya. 

Menanggapi hal ini, Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengatakan akan mengenakan tarif 100% terhadap ekspor China ke AS, beserta kendali ekspor baru terhadap "semua perangkat lunak penting" paling lambat 1 November.

Namun pada hari Minggu, ia berkata di Truth Social: "Jangan khawatir tentang China, semuanya akan baik-baik saja!"

Langkah-langkah ini diambil menjelang pertemuan potensial antara Trump dan mitranya dari China, Xi Jinping, di sela-sela forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Korea Selatan, yang menurut Perwakilan Dagang AS, Jamison Greer, masih dapat terjadi akhir bulan ini.

Baca Juga: Dibatasi, Ekspor Tanah Jarang China Turun 31% di Bulan September 2025

"Skenario yang paling mungkin adalah kedua belah pihak akan menarik kembali kebijakan yang paling agresif dan perundingan akan mengarah pada perpanjangan lebih lanjut - dan mungkin tanpa batas waktu - dari jeda eskalasi tarif yang dicapai pada bulan Mei," kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Namun, masih ada risiko meningkatnya ketegangan perdagangan yang dapat menyebabkan tarif yang lebih tinggi atau pembatasan ekspor yang lebih serius, setidaknya untuk sementara, tambah mereka.

Harga minyak anjlok pada bulan Maret dan April di tengah puncak ketegangan perdagangan antara kedua negara.

Impor minyak mentah China pada bulan September naik 3,9% dari tahun sebelumnya menjadi 11,5 juta barel per hari, data bea cukai menunjukkan, karena kilang-kilang beroperasi pada tingkat utilisasi tertinggi sepanjang tahun ini dan upaya penimbunan terus berlanjut.

Di Timur Tengah, kelompok militan Palestina Hamas membebaskan tujuh sandera Israel pertama yang masih hidup pada hari Senin, kata seorang pejabat yang terlibat dalam operasi tersebut, fase awal dari perjanjian gencatan senjata yang dibantu Trump untuk menengahi yang bertujuan mengakhiri konflik di Gaza.

Selanjutnya: Perluas Layanan Terapi Stem Cell, Kimia Farma (KAEF) dan RSCM Gandeng RSHS Bandung

Menarik Dibaca: Cara Mengobati Telapak Kaki Sakit Saat Berjalan​ Pada Pasien Asam Urat Tinggi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×