Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik tipis pada hari Jumat (17/1), menuju kenaikan minggu keempat berturut-turut. Sanksi terbaru Amerika Serikat (AS) terhadap perdagangan energi Rusia meningkatkan ekspektasi akan gangguan pasokan minyak.
Jumat (17/1) pukul 16.23 WIB, harga minyak mentah Brent berjangka diperdagangkan naik 0,4% menjadi US$ 81,59 per barel setelah naik 2,3% sejauh minggu ini.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 0,5% menjadi US$ 79,09 per barel. Harga minyak WTI naik 3,3% selama seminggu.
Jumat lalu, pemerintahan Joe Biden mengumumkan sanksi yang lebih luas yang menargetkan produsen minyak dan kapal tanker Rusia.
Baca Juga: Prabowo Tetapkan Cuti Bersama ASN Tahun 2025, Jumlahnya 10 Hari
"Kekhawatiran pasokan akibat sanksi AS terhadap produsen minyak dan kapal tanker Rusia, dikombinasikan dengan ekspektasi pemulihan permintaan yang didorong oleh potensi pemotongan suku bunga AS, memperkuat pasar minyak mentah," kata Toshitaka Tazawa, analis di Fujitomi Securities seperti dikutip Reuters.
"Peningkatan permintaan minyak tanah yang diantisipasi akibat cuaca dingin di AS merupakan faktor pendukung lainnya," imbuh dia.
Investor juga dengan cemas menunggu untuk melihat apakah gangguan pasokan lebih lanjut akan muncul setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih Senin depan.
"Risiko pasokan yang meningkat terus memberikan dukungan luas terhadap harga minyak," tulis analis ING dalam catatan. Analis ING menambahkan bahwa pemerintahan Trump yang baru diharapkan akan mengambil sikap keras terhadap Iran dan Venezuela, dua pemasok utama minyak mentah.
Baca Juga: Jerman Kerahkan Drone Bawah Air Paus Biru untuk Hadapi Rusia di Laut Baltik
Ekspektasi permintaan yang lebih baik memberikan sedikit dukungan pada pasar minyak. Data menunjukkan inflasi mereda di AS, ekonomi terbesar di dunia, memperkuat harapan pemotongan suku bunga.
Pedagang juga menilai data baru dari China, importir minyak terbesar dunia. Perekonomiannya memenuhi ambisi pemerintah untuk pertumbuhan 5% tahun lalu.
Namun, produksi kilang minyak Tiongkok pada tahun 2024 turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, kecuali tahun 2022 yang dilanda pandemi, data pemerintah juga menunjukkan pada hari Jumat.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Siap Catat Kenaikan Mingguan Keempat pada Jumat (17/1)
Harga minyak tertekan oleh ekspektasi penghentian serangan milisi Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah setelah kesepakatan gencatan senjata Gaza.
Serangan Houthi telah mengganggu pengiriman global, memaksa kapal-kapal melakukan perjalanan yang lebih jauh dan lebih mahal di sekitar Afrika selatan selama lebih dari setahun.
Kabinet Israel akan menyetujui kesepakatan dengan kelompok militan Hamas untuk gencatan senjata di Gaza, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Jumat.
Selanjutnya: Kendati Bunganya Terus Turun, Minat Perbankan Terhadap Instrumen SRBI Tetap Tinggi
Menarik Dibaca: Bitcoin Balik ke US$ 100.000, Robert Kiyosaki Proyeksi Harga di Posisi Ini pada 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News