Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak ditutup menguat pada Selasa (9/6) berkat optimisme tentang komitmen baru-baru ini dari produsen minyak utama untuk mengurangi produksi mengimbangi kekhawatiran bahwa kebangkitan kasus virus corona di sejumlah negara dapat mengganggu permintaan bahan bakar.
Mengutip Reuters, Selasa (9/6), harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures naik 38 sen, atau 0,9%, menjadi US$ 41,18 per barel.
Setali tiga uang, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2020 di Nymex naik 75 sen, atau 2%, ke level US$ 38,94 per barel.
Baca Juga: S&P 500 dan Dow Jones kompak melemah, Nasdaq kembali cetak rekor tertinggi
Sokongan utama bagi harga minyak datang setelah OPEC, Rusia dan produsen lainnya, yang terkumpul dalam OPEC+, sepakat untuk memperpanjang rekor penurunan produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) hingga akhir Juli.
Namun, Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab mengatakan, mereka tidak akan mempertahankan pengurangan tambahan yang sebelumnya dilakukan pada bulan Mei dan Juni. Asal tahu saja, pemangkasan tambahan yang dilakukan ketiga negara ini mencapai lebih dari 1 juta bph.
Mendukung pasar, Libya mengatakan, force majeure pada beberapa ekspor dari ladang minyak Sharara pada hari Selasa, setelah produksi dihentikan sebentar oleh kelompok bersenjata hanya beberapa hari setelah produksinya dilanjutkan menyusul blokade yang telah berlangsung berbulan-bulan.
"Itu telah membantu mengurangi penurunan lebih lanjut. Mereka sedang dalam proses memulai kembali, yang tentu saja akan menambah situasi kelebihan pasokan," kata Andrew Lipow, President Lipow Oil Associates di Houston.