Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street bergerak bervariasi setelah indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup melemah, sementara Nasdaq kembali menguat dan cetak rekor tertinggi sepanjang masa untuk dua hari berturut-turut.
Bahkan, pada perdagangan Selasa (9/8), Nasdaq sempat berada di atas level 10.000 untuk pertama kalinya, sebelum akhirnya ditutup di 9.953,75, naik 29,01 poin atau 0,29%.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 300,14 poin, atau 1,09%, menjadi 27.272,3 dan S&P 500 kehilangan 25,21 poin, atau 0,78%, ke 3.207,18.
Pergerakan indeks S&P 500 dan Dow Jones yang kembali ke zona merah terjadi karena pelaku pasar kini fokus pada pertemuan Federal Reserve yang dilakukan di tengah pekan ini. Ditambah ada kekhawatiran bahwa penguatan di aset berisiko sudah jauh lebih tinggi dari kenyataan terhadap pemulihan perekonomian global.
Baca Juga: Wall Street turun menjelang dimulainya rapat The Fed, Selasa (9/6)
Mengutip Reuters, keperkasaan Nasdaq datang berkat penguatan pada saham sektor teknologi. Saham Apple melesat 3,2% dan menjadi penopang utama Nasdaq.
"Aksi jual merupakan refleksi hasil dari reli yang luar biasa selama seminggu terakhir. Karena sebenarnya tidak ada sentimen bearish yang datang. Selain data nonfarm payrolls, dalam dua minggu terakhir juga belum ada katalis super bullish juga yang mampu menggerakkan pasar," kata Mike Zigmont, Head of Trading and Research Harvest Volatility Management di New York.
Seperti diketahui, reli di saham AS semakin kencang setelah pekan lalu data tenaga kerja bulan Mei dirilis positif. Hal ini memperkuat pandangan bahwa kejatuhan ekonomi terburuk akibat pandemi virus corona telah berakhir.
Namun, reli yang terjadi pada saham keuangan dan industri, yang selama ini menopang indeks, berakhir. Kedua sektor tersebut menjadi batu sandungan bagi pergerakan indeks S&P 500.
Indeks maskapai S&P 15000 jatuh 7,5%, sementara operator kapal pesiar Carnival Corp dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd turun setelah pemulihan tajam baru-baru ini di tengah tanda-tanda mulai adanya peningkatan dalam perjalanan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News