kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak menguat 1% setelah Arab Saudi tambah pemangkasan produksi 1 juta barel


Selasa, 12 Mei 2020 / 08:17 WIB
Harga minyak menguat 1% setelah Arab Saudi tambah pemangkasan produksi 1 juta barel
ILUSTRASI. Harga minyak kembali menguat setelah Arab Saudi mengumumkan akan tambang pemangkasan produksi di Juni sebesar 1 juta barel per hari. Artinya di bulan depan, Arab Saudi akan mengurangi 7,5 juta barel per hari


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah berjangka kembali rebound di perdagangan awal hari ini (12/5). Sentimen utama datang berkat komitmen tak terduga dari Arab Saudi yang memperdalam pengurangan produksi untuk bulan Juni guna membantu pengeringan banjir pasokan. 

Selasa (12/5), pukul 07.45 WIb, harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Juli 2020 di ICE Futures naik 0,9% ke level tertinggi US$ 30,11 per barel. Posisi ini mengembalikan sebagian dari pelemahan yang terjadi pada sesi sebelumnya, di mana harga minyak benchmark ini anjlok US$ 1,34.

Serupa, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juni 2020 di Nymex juga naik 1%, atau 24 sen ke US$ 24,38 per barel, setelah sempat menyentuh posisi tertinggi di US$ 24,77 per barel.

Baca Juga: Harga minyak ditutup melemah setelah kekhawatiran gelombang kedua corona merebak

Suntikan tenaga bagi harga minyak muncul setelah Arab Saudi mengatakan, pihaknya akan meminta Saudi Aramco untuk menambah pemangkasan produksi hingga 1 juta barel per hari (bph) pada Juni. Artinya di bulan depan, total pemangkasan produksi yang dilakukan Saudi Aramco mencapai 7,5 juta berl per hari, turun hampir 40% dari produksi bulan April.

"Pengurangan dalam produksi ini memberikan posisi yang sangat baik untuk mendorong anggota OPEC+ lainnya guna mematuhi dan bahkan menawarkan pemotongan tambahan secara sukarela yang dapat mempercepat tindakan penyeimbangan kembali pasar minyak global," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AxiCorp.

Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kuwait juga berkomitmen untuk memangkas produksi lebih lanjut dan berjanji untuk memangkas 180.000 barel per hari. 

Di sisi lain, pelonggaran penguncian akibat virus corona diharapkan dapat segara memicu pemulihan bertahap dalam permintaan bahan bakar dan diperkirakan akan mengurangi tekanan pada kapasitas penyimpanan minyak mentah.

Namun, adanya gelombang kedua dari virus corona termasuk di China dan Korea Selatan, membuat pasar waspada akan penguncian baru dan menghambat pemulihan permintaan.

"Data inventaris minggu ini akan menjadi kunci untuk memperpanjang reli harga minyak baru-baru ini, lanjur Innes. 

Baca Juga: Kasus virus corona masih naik, Iran malah buka sementara seluruh masjid

"Mayoritas pandangan para investor adalah bahwa persediaan akan meningkat pada kecepatan yang lebih lambat tetapi masih tetap meningkat dan membatasi kenaikan harga minyak dalam jangka menengah," tambah dia. 

Persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik sekitar 4,3 juta barel dalam sepekan hingga 8 Mei. Hal ini berdasarkan hasil jajak pendapat pendahuluan jelang laporan dari kelompok industri American Petroleum Institute pada Selasa (12/5) dan Energy Information Administration AS pada Rabu (13/5).

Sementara itu, enam analis yang disurvei memperkirakan bahwa cadangan bensin turun 2,3 juta barel, turun selama tiga minggu berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×