kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.514   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.761   25,89   0,33%
  • KOMPAS100 1.207   4,86   0,40%
  • LQ45 964   5,17   0,54%
  • ISSI 233   0,32   0,14%
  • IDX30 495   2,78   0,56%
  • IDXHIDIV20 594   3,64   0,62%
  • IDX80 137   0,57   0,42%
  • IDXV30 143   0,37   0,26%
  • IDXQ30 165   0,90   0,55%

Harga Minyak Menghentikan Kenaikan 7 Pekan Beruntun


Jumat, 18 Agustus 2023 / 13:15 WIB
Harga Minyak Menghentikan Kenaikan 7 Pekan Beruntun
ILUSTRASI. Harga minyak tampaknya akan menghentikan kenaikan beruntun tujuh minggu pada hari Jumat.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak tampaknya akan menghentikan kenaikan beruntun tujuh minggu pada hari Jumat. Kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan kemungkinan lebih banyak kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) melebihi tanda-tanda pengetatan pasokan minyak.

Jumat (18/8) pukul 11.50 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 22 sen atau 0,3% menjadi US$ 80,61 per barel. Sementara harga minyak mentah Brent naik 8 sen atau 0,1% menjadi US$ 84,12 per barel.

Harga minyak Brent berjangka naik sekitar 18% dan WTI lebih dari 20% dalam tujuh minggu yang berakhir 11 Agustus ke level tertinggi dalam beberapa bulan. Harga minyak akhirnya memangkas kenaikan minggu ini, ketika keduanya turun lebih dari 3%.

Baca Juga: Inflasi Inti Jepang Turun, Tetapi Tekanan Harga Tetap Ada

Fokus Federal Reserve AS untuk menahan inflasi di tengah data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan membatasi harga minyak, yang telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir karena kekhawatiran atas pasokan.

Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis melaporkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada minggu lalu. Data ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat dapat memperpanjang kampanye pengetatan Fed untuk mendinginkan perekonomian.

Laporan ini mengikuti data ekonomi optimistis yang serupa di awal pekan ini. Data tersebut termasuk penjualan ritel AS yang menyarankan Fed mungkin harus mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama.

Baca Juga: Harga Minyak Merosot Hampir 4% Sepekan Hingga Jumat (18/8)

Investor khawatir bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Pada gilirannya, suku bunga tinggi akan mengurangi permintaan secara keseluruhan, termasuk minyak.

Menambah kekhawatiran, serangkaian data ekonomi baru-baru ini dari China, konsumen minyak terbesar kedua dunia, menyoroti hilangnya momentum ekonomi secara cepat sejak kuartal kedua. Ekonomi China yang tergagap-gagap telah menggerogoti pasar keuangan global dalam beberapa bulan terakhir. Krisis properti China membuat para investor ketakutan di tengah kekhawatiran perambatan.

Namun, para analis mengatakan harga minyak masih berpotensi menguat. Dukungan berasal dari pengetatan pasokan minyak karena pengurangan produksi oleh OPEC+ dan meningkatnya permintaan, terutama karena perjalanan yang lebih tinggi dan peningkatan aktivitas industri di AS.

Produksi minyak AS mengimbangi penurunan produksi karena pemotongan OPEC+. Tetapi penurunan jumlah rig AS berarti dukungan semacam kemungkinan hanya berumur pendek, kata Riset ANZ dalam sebuah laporan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Prediksi Harga Batubara Setelah Naik 12,5% Sebulan Terakhir

Data juga menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun hampir 6 juta barel minggu lalu karena ekspor yang kuat dan laju penyulingan. Pasokan produk mingguan, proksi untuk permintaan, naik ke level tertinggi sejak Desember..

Terlepas dari pelemahan ekonomi baru-baru ini, China menarik persediaan minyak mentah yang jarang terjadi pada Juli. Ini adalah penurunan pertama kalinya dalam 33 bulan pada stok minyak China.

"Indikator momentum menunjukkan keterbatasan pasokan. Investor mulai meningkatkan taruhan bullish mereka, posisi net-long mencapai tertinggi tahunan," kata ANZ dalam laporannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×