kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga Minyak Merangkak Naik di Senin (15/5) Pagi Setelah Terjun di Pekan Lalu


Senin, 15 Mei 2023 / 07:30 WIB
Harga Minyak Merangkak Naik di Senin (15/5) Pagi Setelah Terjun di Pekan Lalu
ILUSTRASI. Senin (15/5) pukul 7.07 WIB, harga minyak WTI kontrak Juni 2023 di New York Mercantile Exchange menguat 0,06% ke US$ 70,08 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak merangkak naik setelah anjlok 1,82% pekan lalu. Harga minyak mencari keseimbangan antara kekhawatiran pasokan dan kekhawatiran ekonomi baru di Amerika Serikat (AS) dan China.

Senin (15/5) pukul 7.07 WIB, harga minyak WTI kontrak Juni 2023 di New York Mercantile Exchange menguat 0,06% ke US$ 70,08 per barel dari akhir pekan lalu US$ 70,04 per barel.

Sedangkan harga minyak Brent kontrak Juni 2023 di ICE Futures menguat tipis ke US$ 74,18 per barel dari akhir pekan lalu US$ 74,17 per barel.

Nilai tukar dolar AS menguat dalam tiga hari perdagangan terakhir hingga pagi ini. Dolar AS pekan lalu mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Februari karena ketidakpastian seputar plafon utang AS dan kebijakan moneter mendorong peralihan ke safe havens.

Greenback yang lebih kuat membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca Juga: AS Dihantui Resesi, APBI Sebut Ekspor Ban ke AS Turun 50%

"Kurangnya kepercayaan pada ekonomi diterjemahkan menjadi dolar yang lebih aman, dan juga menyebabkan pesimisme permintaan minyak," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York kepada Reuters.

Kekhawatiran memuncak bahwa AS yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia akan memasuki resesi. Pembicaraan tentang plafon utang pemerintah AS ditunda dan kekhawatiran tumbuh atas bank regional lain yang dilanda krisis.

Gubernur Fed Michelle Bowman pada Jumat lalu mengatakan bahwa Federal Reserve mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi tetap tinggi. Dia menambahkan bahwa data bulan ini belum meyakinkannya bahwa inflasi sudah surut.

Sementara itu, data harga konsumen China bulan April naik pada kecepatan yang lebih lambat dari pada bulan Maret, meleset dari ekspektasi. Sementara deflasi di tingkat produsen memicu kembali keraguan tentang pemulihannya dari pembatasan Covid yang mendorong pertumbuhan permintaan minyak.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Bersiap Mengakhiri Pekan Ini Datar, Jumat (12/5)

Jumlah rig minyak dan gas alam AS turun minggu ini ke level terendah dalam hampir setahun, karena rig gas merosot paling banyak dalam seminggu sejak Februari 2016, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co mengatakan dalam laporannya yang diikuti pada hari Jumat.

Rig minyak AS turun dua menjadi 586 minggu ini, terendah sejak Juni 2022, sementara rig gas anjlok 16 menjadi 141, terendah April tahun lalu.

Pasar ditopang oleh perkiraan munculnya defisit pasokan untuk paruh kedua tahun ini. Padahal, menteri perminyakan Irak Hayan Abdel-Ghani mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa dia tidak mengharapkan OPEC+ untuk menurunkan produksi lebih lanjut pada pertemuan berikutnya di Wina pada 4 Juni.

Baca Juga: Pemerintah Wajib Bayar Utang Minyak Goreng

Sebuah laporan OPEC pada hari Kamis mengatakan, kelompok produsen mengharapkan permintaan Juli-Desember untuk minyak mentahnya sendiri menjadi 90.000 barel per hari (bpd) lebih tinggi dari yang diproyeksikan sebelumnya.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan perkiraan permintaan minyak globalnya untuk tahun 2023 tidak berubah. OPEC memperkirakan risiko ekonomi akan diimbangi oleh pertumbuhan permintaan China yang lebih tinggi.

Pasar juga disokong setelah menteri energi AS Jennifer Granholm memberi isyarat bahwa negara itu dapat membeli kembali minyak untuk Cadangan Minyak Strategis (SPR) setelah menyelesaikan penjualan mandat kongres bulan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×