kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.886   61,00   0,38%
  • IDX 7.135   -26,24   -0,37%
  • KOMPAS100 1.093   -1,26   -0,12%
  • LQ45 868   -3,73   -0,43%
  • ISSI 216   0,03   0,01%
  • IDX30 444   -2,47   -0,55%
  • IDXHIDIV20 536   -3,73   -0,69%
  • IDX80 125   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 133   -2,22   -1,64%
  • IDXQ30 148   -1,02   -0,68%

Harga Minyak Masih Rentan Terkoreksi pada Tahun 2023, Ini Penyebabnya


Jumat, 14 April 2023 / 04:40 WIB
Harga Minyak Masih Rentan Terkoreksi pada Tahun 2023, Ini Penyebabnya


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Secara historis, harga minyak pernah turun saat krisis yang terjadi di AS pada tahun 2008 – 2009, sehingga hal itu membuat negara produsen minyak utama khawatir.

Hal itu membuat OPEC+ memangkas produksi minyak sampai 3,66 juta barel per hari (bph). “Namun, pemangkasan produksi itu dampaknya tak akan terlalu signifikan dalam membalikkan harga kembali bullish, karena ekonomi AS masih melemah dan terancam resesi,” tuturnya.

Wahyu memprediksi, kebijakan OPEC+ bisa mempertahankan harga minyak di level US$ 70 sampai US$ 90 per barel di tahun 2023.

Jika harga minyak mampu menyentuh US$ 90 per barel dan diimbangi dengan penurunan suku bunga The Fed, harga bisa mencapai di atas US$ 100 per barel.

Baca Juga: Di Atas Harga Batas Pembelian, Jepang Beli Minyak Rusia US$ 70 Per Barel

“Sementara, jika terjadi resesi yang menekan permintaan, harga minyak bisa tertekan di bawah US$ 70 per barel, yaitu di level US$ 40 – US$ 60 per barel,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×