Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
MELBOURNE. Harga minyak mentah tergelincir pagi ini, Senin (27/7). Rencana korporasi minyak di Amerika Serikat (AS) untuk menggerakkan lebih banyak pompa, memberi sinyal pasokan minyak tetap melimpah di pasar.
Minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengiriman September di pasar New York Mercantile Exchange diperdagangkan di US$ 48,03 per barel, turun 11 sen pada pukul 9:25 waktu Sidney.
Kontrak ini merosot 31 sen mennjadi US$ 48,14 per barel pada akhir pekan lalu, Jumat (24/7), terendah sejak 31 Maret. Volume perdagangan pun 13% di bawah rata-rata harian 100 hari terakhir.
Harga Brent untuk pengiriman September tak berubah di US$ 54,62 per barel, di pasar berjangka ICE Futures Europe. Pekan lalu, minyak Brent merosot 4,3%.
Harga minyak yang sempat rebound sejak Maret, kembali tersendat di tengah rencana AS memompa minyak lebih cepat. Sementara itu, produsen minyak terbesar, negara-negara OPCE mencatat produksi minyak rekor. Cadangan minyak AS tercatat hampur 100 juta barel, di atas rata-rata 5 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News