kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Minyak Dunia Turun di Tengah Prospek Suku Bunga AS yang Masih Tinggi


Jumat, 19 April 2024 / 08:24 WIB
Harga Minyak Dunia Turun di Tengah Prospek Suku Bunga AS yang Masih Tinggi
ILUSTRASI. Kilang minyak mentah. REUTERS/Angus Mordant


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak tergelincir pada awal perdagangan hari Jumat (19/4) karena data pekerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan suku bunga lebih lama dan meredanya ketegangan di Timur Tengah mengurangi kekhawatiran pasokan.

Selain itu, pasar sebagian besar mengabaikan sanksi terhadap Venezuela dan Iran.

Melansir Reuters, harga minyak Brent turun 23 sen atau 0,3% menjadi US$86,88 per barel pada pukul 00.37 GMT. Sedangkan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 25 sen menjadi US$82,48 per barel, juga turun 0,3%.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bertahan Mendekati Level Terendah 3 Minggu pada Kamis (18/4)

Jumlah orang AS yang mengajukan klaim pengangguran baru tidak berubah pada tingkat yang rendah pada minggu lalu, menunjukkan berlanjutnya penguatan pasar tenaga kerja.

Hal ini memperkuat pandangan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, yang dapat mengurangi permintaan minyak.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga akan dilakukan pada bulan Juni.

Sementara di China, importir minyak terbesar dunia, pejabat bank sentral mengatakan bank sentral tersebut dapat mengambil langkah lebih lanjut untuk mendukung perekonomian ketika permintaan kredit riil melemah.

Dalam pasokan minyak mentah global, Venezuela kehilangan izin utama AS yang mengizinkan anggota OPEC mengekspor minyak ke pasar global.

AS juga mengumumkan sanksi terhadap Iran, anggota OPEC lainnya, setelah serangan pesawat tak berawak negara tersebut terhadap Israel akhir pekan lalu.

Namun sanksi yang terakhir ini mengecualikan industri minyak Iran.

Baca Juga: Jauh dari Target, Produksi Minyak Indonesia Cuma 576.000 Barel Per Hari

Membantu meringankan penurunan harga minyak mentah, Goldman Sachs pada hari Kamis merevisi perkiraan harga minyak mentah Brent.

Di man memproyeksikan US$86 untuk paruh kedua tahun 2024, naik dari US$85 sebelumnya dan US$82 untuk tahun 2025, naik dari US$80.

"Goldman Sachs memperkirakan harga akan berkonsolidasi dalam beberapa bulan mendatang karena peningkatan yang didorong oleh permintaan dari penurunan persediaan Q3 mengimbangi moderasi dalam premi risiko," kata analis Goldman dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×