Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik tipis pada hari Selasa (26/12). Dibantu oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury yang lebih rendah karena ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga tahun depan.
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,3% pada US$2.058,17 per ons troi setelah mencapai level tertinggi lebih dari dua minggu di US$2.070,39 pada sesi sebelumnya. Sedangkan, harga emas berjangka AS sedikit berubah pada US$2.069,4.
Perdagangan tipis pada hari setelah Natal dengan beberapa pasar ditutup untuk hari libur nasional, diperkirakan akan tetap sepi sepanjang minggu yang singkat ini.
Baca Juga: Permintaan Meningkat, Kenaikan Harga Berlian Diproyeksi 5%-15% pada 2024
"Faktor utama yang mendukung emas masih ekspektasi bank sentral yang dovish dan penurunan suku bunga dalam beberapa tahun ke depan," kata analis Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa.
Ada peluang bagus emas dapat bertahan di atas US$2.000 pada tahun 2024, De Casa menunjuk pada ketegangan geopolitik yang terus berlanjut.
Suku bunga AS yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan tanpa imbal hasil, yang juga secara luas dianggap sebagai investasi safe-haven di saat terjadi gejolak ekonomi dan geopolitik.
Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan harga AS turun pada bulan November untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga setengah tahun.
Baca Juga: Harga Emas Menguat Setelah Libur Natal di Tengah Prospek Penurunan Suku Bunga The Fed
Semakin memperlambat inflasi dan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret mendatang.
Para pedagang sekarang memperkirakan kemungkinan 90% penurunan suku bunga oleh bank sentral AS di bulan Maret, menurut CME FedWatch Tool.
Indeks dolar berada di dekat level terendah lima bulan sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun tipis.
Mata uang AS yang lebih lemah membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih menarik bagi mereka yang memegang mata uang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News