Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga minyak melemah pada perdagangan Selasa (13/5) pagi, setelah mencapai level tertinggi dalam dua pekan pada sesi sebelumnya.
Pelemahan terjadi menyusul kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan China untuk sementara memangkas tarif, yang memicu optimisme akan meredanya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Baca Juga: Harga Minyak Tembus Tertinggi 2 Pekan Senin (12/5), Pasar Sambut Jeda Tarif AS-China
AS dan China sepakat untuk menurunkan tarif yang tinggi selama setidaknya 90 hari, mendorong reli tajam pada saham Wall Street, dolar AS, serta harga minyak mentah pada Senin.
Namun, ketegangan mendasar yang memicu perselisihan masih belum terselesaikan.
Di antaranya adalah defisit perdagangan AS dengan China serta desakan Presiden AS Donald Trump agar Beijing mengambil tindakan lebih tegas dalam memerangi krisis fentanyl yang masuk ke AS.
Melansir Reuters, harga minyak Brent turun 14 sen atau 0,2% ke level US$64,82 per barel pada pukul 00.11 GMT.
Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) juga melemah 13 sen atau 0,2% ke posisi US$61,82 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Lebih dari 3% Senin (12/5), Brent ke US$65,94 & WTI ke US$63,08
Kedua acuan harga minyak tersebut sebelumnya menguat sekitar 1,5% pada Senin, mencatat penutupan tertinggi sejak 28 April. Kenaikan itu terjadi di tengah gejolak pasar minyak global.
Sebulan terakhir, harga minyak sempat merosot ke titik terendah dalam empat tahun karena kekhawatiran investor bahwa perang dagang AS-China akan menekan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi.
Selain itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga memutuskan untuk meningkatkan produksi lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Selanjutnya: Opella Resmi Pisah dari Sanofi, Fokus Garap Pasar Asia dan Afrika
Menarik Dibaca: Opella Resmi Pisah dari Sanofi, Fokus Garap Pasar Asia dan Afrika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News