kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga minyak dunia melanjutkan tren kenaikan


Senin, 10 Juni 2019 / 19:31 WIB
Harga minyak dunia melanjutkan tren kenaikan


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia melanjutkan kenaikan pada awal perdagangan pekan ini. Kenaikan itu terjadi setelah Arab Saudi pada Jumat lalu mengatakan bahwa Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan melanjutkan program pemangkasan produksinya setelah bulan Juni nanti.

Senin (10/6), pukul 19.01 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2019 naik 0,63% ke US$ 54,33 per barel ketimbang harga penutupan hari sebelumnya yakni, US$ 53,99 per barel.

Menteri Energy Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan, anggota OPEC telah mendekati kata sepakat untuk lanjutkan pemangkasan produksi. Program ini akan segera diresmikan jika anggota non-OPEC juga turut menyetujui program ini.

Analis Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi yasyi mengatakan kondisi di negara-negara produsen menjadi pertimbangan. Seperti sanksi Amerika Serikat (AS) kepada Iran, krisis di Venezuela, dampak panasnya hubungan dagang AS-China, termasuk rencana menaikkan tarif impor AS untuk Meksiko.

Hal tersebut dikhawatirkan masih akan menggoyahkan perekonomian global sehingga perlu adanya keseimbangan antara supply dan demand. Dini dalam analisisnya, Senin (10/6) mengatakan jika penguatan konsisten harga minyak berlanjut maka akan mengincar level US$ 55,20 per barel.

“Selama harga di atas US$ 53,50 per barel, harga minyak dalam kecenderungan untuk menguat,” tutur Dini. Adapun, ia meramal untuk perdagangan selanjutnya harga minyak bakal berkutat di level support US$ 53,50, US$ 53,00, dan US$ 52,22 per barel. Sementara level resistance antara US$ 54,55, US$ 55,20, dan US$ 55,75 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×