kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.471.000   2.000   0,14%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Harga Minyak Dunia Cetak Kenaikan Mingguan Terbesar Lebih dari Setahun


Sabtu, 05 Oktober 2024 / 06:12 WIB
Harga Minyak Dunia Cetak Kenaikan Mingguan Terbesar Lebih dari Setahun
ILUSTRASI. Harga minyak dunia. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik pada Jumat (4/10) dan mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari setahun akibat meningkatnya ancaman perang di kawasan Timur Tengah.

Namun, kenaikan tersebut terbatas setelah Presiden AS Joe Biden mencegah Israel untuk menargetkan fasilitas minyak Iran.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 43 sen atau 0,6% dan ditutup pada US$78,05 per barel.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 67 sen, atau 0,9%, menjadi US$74,38 per barel.

Baca Juga: Geopolitik Memanas Bikin Harga Minyak Mendidih Lagi

Israel berjanji akan menyerang Iran setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel pada Selasa sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah yang didukung Iran oleh Israel seminggu sebelumnya.

Peristiwa ini membuat analis minyak memperingatkan klien mereka tentang potensi dampak perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Harga minyak melonjak hampir 2% selama sesi perdagangan, namun mundur tajam setelah Biden menyatakan bahwa jika dia berada di posisi Israel, dia akan mempertimbangkan alternatif selain menyerang ladang minyak Iran.

Pada Kamis (3/10), harga minyak naik lebih dari 5% setelah Biden mengonfirmasi bahwa AS sedang berdiskusi dengan Israel terkait dukungannya terhadap serangan infrastruktur energi Iran.

Baca Juga: Dow Catat Rekor Penutupan Tertinggi Jumat (4/10), Data Pekerjaan Redakan Kekhawatiran

Secara mingguan, minyak mentah Brent naik lebih dari 8%, kenaikan terbesar dalam seminggu sejak Januari 2023, sementara WTI mencatat kenaikan 9,1%, yang tertinggi sejak Maret 2023.

Analis komoditas JPMorgan menulis pada Jumat bahwa serangan terhadap fasilitas energi Iran bukanlah pilihan utama Israel.

Namun, rendahnya tingkat persediaan minyak global menunjukkan bahwa harga minyak kemungkinan akan tetap tinggi hingga konflik tersebut terselesaikan.

Berdasarkan data dari layanan pelacak kapal Kpler, mereka menyebutkan bahwa persediaan minyak berada di bawah level tahun lalu, ketika harga Brent mencapai US$92, dan dengan 4,4 miliar barel, ini merupakan level terendah yang pernah tercatat.

Baca Juga: Harga Minyak Naik 9% Sepekan Karena Ancaman Perang yang Lebih Luas di Timur Tengah

Broker StoneX memperkirakan, harga minyak bisa melonjak antara US$3 hingga US$5 per barel jika infrastruktur minyak Iran diserang.

Pada Jumat, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tampil di depan publik untuk pertama kalinya sejak negaranya meluncurkan serangan rudal tersebut. Dia menyerukan perjuangan anti-Israel yang lebih besar.

Iran akan menargetkan instalasi energi dan gas Israel jika Israel menyerang Iran, menurut pernyataan Wakil Komandan Garda Revolusi Ali Fadavi yang dikutip oleh kantor berita semi-resmi Iran, SNN.

Baca Juga: Harga Komoditas Energi Rebound Karena Sentimen Geopolitik, Cermati Prospeknya

Iran merupakan anggota OPEC+ dengan produksi sekitar 3,2 juta barel per hari atau 3% dari total produksi global. Analis Rystad pada Kamis mengatakan bahwa kapasitas produksi cadangan kelompok tersebut seharusnya memungkinkan anggota lainnya untuk meningkatkan produksi jika pasokan Iran terganggu, sehingga membatasi kenaikan harga minyak.

Kekhawatiran pasokan juga mereda di Libya. Pada Kamis, pemerintah berbasis di Timur Libya dan Perusahaan Minyak Nasional Tripoli mengatakan bahwa semua ladang minyak dan terminal ekspor telah dibuka kembali setelah sengketa terkait kepemimpinan bank sentral terselesaikan.

Selanjutnya: Harga Emas Spot Turun ke US$2.649,69 Jumat (4/10), Setelah Data Ketenagakerjaan AS

Menarik Dibaca: Promo JSM Alfamidi sampai 6 Oktober 2024, Minyak Goreng-Buah Segar Harga Hemat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×