kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Harga minyak ditutup dekat level tertinggi dalam 3 tahun jelang pertemuan OPEC+


Sabtu, 02 Oktober 2021 / 07:19 WIB
Harga minyak ditutup dekat level tertinggi dalam 3 tahun jelang pertemuan OPEC+
ILUSTRASI. Harga minyak mentah cetak penguatan di akhir pekan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak berhasil melonjak dan berada di bawah level tertinggi dalam tiga tahun yang dicapai awal pekan ini. Sentimen utama datang dari ekspektasi bahwa para menteri OPEC akan mempertahankan kecepatan yang stabil dalam meningkatkan pasokan di sisa tahun ini.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, bertemu pada hari Senin (4/10). OPEC+ telah perlahan-lahan melepaskan rekor pengurangan produksi yang dibuat tahun lalu, meskipun sumber mengatakan sedang mempertimbangkan untuk berbuat lebih banyak untuk meningkatkan produksi.

Jumat (1/10), Minyak mentah Brent berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 ditutup naik 1,2% menjadi US$ 79,28 per barel. Ini membuat Brent menguat untuk minggu keempat.

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November 2021 juga menguat 1,13% menjadi US$ 75,88 per barel. Ini membawa WTI dalam kenaikan minggu keenam.

Brent telah meningkat lebih dari 50% tahun ini dan mencapai posisi tertinggi dalam tiga tahun saat menyentuh US$ 80,75 per barel pada hari Selasa (28/9).

Baca Juga: Fokus ke pertemuan OPEC+ pekan depan, harga minyak WTI ke US$74,88

OPEC+ menghadapi tekanan dari konsumen seperti Amerika Serikat dan India untuk memproduksi lebih banyak minyak guna membantu menurunkan harga karena permintaan telah pulih lebih cepat dari yang diperkirakan di beberapa bagian dunia.

"Jika OPEC+ tetap pada skenario dan hanya memberikan peningkatan 400.000 barel per hari yang direncanakan pada November, pasar energi akan segera melihat harga minyak ke US$ 90 per barel," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Dia menambahkan, bahwa setiap kenaikan yang lebih kecil dari 600.000 barel akan tetap meningkatkan harga.

Minyak juga mendapat dukungan karena lonjakan harga gas alam secara global mendorong produsen listrik untuk menjauh dari gas. Generator di Pakistan, Bangladesh dan Timur Tengah telah mulai mengganti bahan bakar.

"Alasan yang paling mungkin untuk harga minyak yang stabil adalah bahwa investor percaya kesenjangan pasokan-permintaan akan melebar karena krisis listrik memburuk," kata Naeem Aslam, analis di Avatrade.

Perusahaan energi AS di minggu ini menambahkan rig minyak dan gas alam untuk minggu keempat berturut-turut karena lebih banyak unit lepas pantai yang dilanda badai kembali beroperasi di Teluk Meksiko.

Rig naik 7 menjadi 528 dalam seminggu hingga 1 Oktober, tertinggi sejak April 2020, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co mengatakan dalam laporannya yang diikuti pada hari Jumat.

Selanjutnya: Harga emas spot ditutup menguat ke US$ 1.760 per ons troi usai dolar tergelincir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×