Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terus melaju hingga menembus level tertinggi tiga pekan. Ketegangan di Timur Tengah dan potensi penurunan produksi di Venezuela membawa sentimen positif bagi pergerakan harga.
Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (20/3), harga minyak mentah kontrak pengiriman April 2018 di Nymex naik 2,16% ke level US 63,40 per barel.
"Ada harapan bahwa Presiden Trump dan Pangeran Mohammed bin Salman akan mengambil keputusan keras mengenai Iran, dan itu membawa kenaikan harga," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago seperti dilansir Reuters, Selasa.
Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat (AS), Arab Saudi menilai kesepakatan yang terjalin antara Iran dan beberapa kekuatan dunia terkait penghentian program nuklir di tahun 2015 sebagai kesepakatan yang cacat. Sementara, Trump telah mengancam untuk menarik Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut. Bahkan politikus Partai Republik itu juga meningkatkan prospek dikeluarkannya sanksi baru yang bisa melukai industri minyak Iran.
Di sisi lain, harga minyak juga ditopang oleh kekhawatiran tentang penurunan produksi di Venezuela. Krisis ekonomi di negara tersebut membuat produksi minyak berkurang hingga separuh dari tahun 2005 menjadi di bawah 2 juta barel per hari.
Penurunan produksi di Venezuela ini seolah mengimbangi peningkatan produksi di AS. Produksi minyak negeri Paman Sam kini telah meningkat lebih dari seperlima sejak pertengahan 2016, menjadi 10,38 juta barel per hari (bpd). Selama ini produksi minyak AS memang telah menjadi sentimen negatif yang menghadang keberhasilan program pemangkasan produksi OPEC dan sekutunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News