kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak bertengger di level tertinggi tiga pekan


Rabu, 21 Maret 2018 / 07:15 WIB
Harga minyak bertengger di level tertinggi tiga pekan
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terus melaju hingga menembus level tertinggi tiga pekan. Ketegangan di Timur Tengah dan potensi penurunan produksi di Venezuela membawa sentimen positif bagi pergerakan harga.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (20/3), harga minyak mentah kontrak pengiriman April 2018 di Nymex naik 2,16% ke level US 63,40 per barel.

"Ada harapan bahwa Presiden Trump dan Pangeran Mohammed bin Salman akan mengambil keputusan keras mengenai Iran, dan itu membawa kenaikan harga," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago seperti dilansir Reuters, Selasa.

Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat (AS), Arab Saudi menilai kesepakatan yang terjalin antara Iran dan beberapa kekuatan dunia terkait penghentian program nuklir di tahun 2015 sebagai kesepakatan yang cacat. Sementara, Trump telah mengancam untuk menarik Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut. Bahkan politikus Partai Republik itu  juga meningkatkan prospek dikeluarkannya sanksi baru yang bisa melukai industri minyak Iran.

Di sisi lain, harga minyak juga ditopang oleh kekhawatiran tentang penurunan produksi di Venezuela. Krisis ekonomi di negara tersebut membuat produksi minyak berkurang hingga separuh dari tahun 2005 menjadi di bawah 2 juta barel per hari.

Penurunan produksi di Venezuela ini seolah mengimbangi peningkatan produksi di AS. Produksi minyak negeri Paman Sam kini telah meningkat lebih dari seperlima sejak pertengahan 2016, menjadi 10,38 juta barel per hari (bpd). Selama ini produksi minyak AS memang telah menjadi sentimen negatif yang menghadang keberhasilan program pemangkasan produksi OPEC dan sekutunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×