Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Logam mulia diperkirakan menjadi salah satu aset primadona di 2025, seiring potensi peningkatan harganya. Ketidakpastian global yang masih tinggi menjadi pendorongnya.
Analis Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan mengatakan tarif impor Trump yang akan mulai dilakukan awal Februari ini akan memicu permintaan baru terhadap aset-aset safe haven seperti emas dan perak karena membuat khawatir para investor.
Selain itu dalam postingan terbarunya di X, Trump menegaskan kembali ancamannya untuk mengenakan tarif 100% pada negara-negara BRICS jika mereka mencoba mengganti dolar AS dengan mata uang baru dalam perdagangan internasional.
Baca Juga: Cuan 28,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (31 Januari 2025)
Kemudian, bank bank sentral seluruh dunia sudah mulai melonggarkan tingkat suku bunga. Januari ini, Bank Indonesia (BI) sudah mulai memangkas suku bunga, serta Bank of Canada (BoC) telah mengakhiri pengetatan kuantitatif dan bergabung dengan Riksbank Swedia dalam menurunkan suku bunga.
Sementara itu, European Central Bank (ECB) juga diperkirakan akan memangkas suku bunga minggu ini, sementara Reserve Bank of India (RBI) dan People's Bank of China (PBoC) juga telah mengisyaratkan mereka mungkin akan memangkas suku bunga di masa mendatang.
"Sehingga emas dan perak akan terlihat lebih sexy bagi para investor," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (31/1).
Tak hanya itu, ketidakstabilan politik bisa terpicu seiring potensi menggantinya nama dari Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, keinginan mengambil Kanal Panama kembali, serta pengambilalihan Greenland yang bisa mendukung harga emas dan perak.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Melompat 6,39%, Hari Ini Mendongak (31 Januari 2024)
Oleh sebab itu, Brahmantya menilai harga emas pada akhir tahun nanti diperkirakan di rentang US$ 2.900 - US$ 3.000 per ons troi dan perak di kisaran US$ 37 - US$ 40 per ons troi.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot pada Jumat (31/1) pukul 17.07 WIB ada di level US$ 2.794,79 per ons troi, naik 0,007% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.794,59 per ons troi. Sejak awal tahun, harga emas sudah naik 6,48%.
Dengan tren harga yang masih akan naik, Brahmantya menilai investor bisa melakukan pembelian emas fisik maupun trading online.
"Trading emas dapat dilakukan dengan cara averaging dan untuk emas fisik bisa dengan cara dicicil," tutupnya.
Selanjutnya: Hadir di IIMS 2025, United E-Motor Siap Memajang Produk-Produk Terbaru
Menarik Dibaca: Tetr College of Business Luncurkan Program Bisnis Global dengan Beasiswa US$ 10 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News