Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emas kian berkilau seiring harganya yang terus melonjak. Tak heran, banyak orang tertarik membeli emas.
Mengutip situs Logam Mulia, harga emas pada Jumat (25/10) di Butik Emas Antam berada di posisi Rp 1.529.000 per gram. Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam sebesar Rp 1.379.000 per gram.
Harga emas Antam memang terpantau terus naik signifikan yang saat ini mencapai level tertingginya atau disebut all time high (ATH). Dibandingkan Kamis (24/10), harga emas antam bahkan terpantau naik Rp 14.000 per gram, dari posisi Rp 1.515.000 per gram.
Dalam periode sepekan, harga emas Antam sudah naik sekitar Rp 26.000 per gram yang sebelumnya berada di posisi Rp 1.503.000 per gram pada 18 Oktober 2024. Sedangkan, jika ditarik dari awal tahun ini, harga emas Antam sudah naik sekitar Rp 399.000 per gram atau kenaikannya setara 35,30% ytd dari posisi Rp 1.130.000 per gram.
Kenaikan harga emas saat ini telah disambut meriah pelaku pasar. Aktivitas jual-beli pun nampak ramai di berbagai toko emas akhir-akhir ini.
Baca Juga: Harga Emas Melonjak, Masyarakat Justru Semakin Antusias Membeli
Dalam reportase Kontan.co.id, kenaikan harga emas memang telah memicu tingginya minat masyarakat. Rifky, salah satu pembeli emas di Galeri 24 Pegadaian Cabang Salemba, menjadi bukti kenaikan harga emas telah berefek bagi ketertarikan masyarakat.
Walaupun harga sudah naik tinggi, Rifky meyakini, potensi kenaikan harga emas ke depannya tetap terbuka lebar. Hal itu mengingat tren historis harga emas yang kecenderungannya selalu naik dari waktu ke waktu.
"Saya beli emas karena kemungkinan ke depannya, yang dijamin harga bakal naik terus," kata Rifky saat diwawancarai Kontan.co.id, Jumat (25/10).
Rifky berujar, ketertarikannya berinvestasi emas karena sering membaca artikel terkait prospek harga emas yang disebut sebagai instrumen investasi terbaik. Atas dasar itu, emas dipandang bisa menjadi investasi jangka panjang yang harapannya aset dapat dimanfaatkan untuk keperluan di masa mendatang diantaranya biaya nikah.
Di samping itu, Rifky melihat, emas merupakan investasi yang tergolong aman karena harganya stabil dan minim risiko. Sehingga, cocok bagi dirinya yang kebetulan baru pertama kali memulai investasi.
Pria 24 tahun itu menilai emas cocok untuk investor pemula karena dengan bujet minimum sudah bisa berinvestasi emas. Misalnya, Galeri 24 yang merupakan anak usaha Pegadaian, menjual emas dengan varian ukuran terkecil hingga 0,001 gram yang hanya bernilai puluhan ribu rupiah.
Rifky menyebutkan, keinginannya berinvestasi emas, murni merupakan inisiatif pribadi dan bukan anjuran dari orang tua. Kalaupun dari sisi imbal hasil tidak begitu lumayan, emas masih menjadi pilihan utama sebagai tempat perlindungan yang aman.
"Daripada uangnya gak jelas ditempatkan dimana, mending diinvestasikan ke emas saja. Kalau barang, harga belum tentu naik, dan malah bisa turun. Tapi kalau emas, kita simpan bakal baik, jadi bagus untuk investasi jangka panjang," imbuhnya.
Ke depannya, Rifky berniat untuk rutin menyisihkan sebagian gaji dan dialokasikan pada investasi emas setiap bulan. Strategi itu diharapakan konsisten dan bisa optimal mencapai tujuan investasi.
Manager Outlet Galeri24 Salemba Windah Nursiana mengatakan, emas tetap diburu masyarakat, meskipun harganya tengah melonjak tinggi. Bahkan, stok emas khususnya di Galeri 24 Salemba seringkali kekurangan stok saat harga emas naik.
Menurut Windah, tingginya minat masyarakat beli emas ini tidak terlepas dari kebutuhan untuk investasi jangka panjang dan semakin tersebar luasnya informasi terkait pentingnya berinvestasi. Hanya saja, sebagian besar investor emas masih belum begitu mendalami mekanisme pasar.
Baca Juga: Harga Emas Diproyeksi Capai Level US$ 2.750 per Ons Troi pada Pekan Ini
Emas masif diburu justru saat harganya sedang naik tinggi, dan bukan beli saat di level harga rendah. Sebaliknya, emas bergegas dijual saat harganya terus koreksi mendalam.
"Masyarakat cenderung takut harganya bisa jatuh lebih dalam di kemudian hari, sehingga bergegas menjualnya. Padahal, harga emas itu dinamis dan merupakan investasi jangka panjang," ungkap Windah saat ditemui Kontan.co.id, Jumat (25/10).
Selain faktor kenaikan harga emas, faktor pembelian emas turut dipengaruhi hari gajian. Windah bilang, ketika tanggal gajian, frekuensi pengunjung outlet dan pembeli emas lebih banyak ketimbang hari biasa.
Adapun frekuensi harian penjualan emas di Galeri24 secara gramasi sebesar 500 gram hingga 800 gram. Namun ketika harga emas melonjak, penjualan bisa mencapai 1 kg. Sementara rata-rata per bulan, Galeri24 mampu menjual dikisaran 14 kilogram emas batangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News