Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Tahun ini, DEWA menargetkan volume overburden removal naik 9,8% menjadi 172 juta bank cubic meter (bcm) dari sebelumnya 165,65 juta bcm pada tahun lalu. Sementara produksi batubara diproyeksi naik 2,8% menjadi 17,5 juta ton dari sebelumnya 17,03 juta ton.
Ahmad Hilyadi Director & Corporate Secretary DEWA menjabarkan, per akhir September 2023, volume OB removal DEWA mencapai 149,9 juta bcm naik 27% secara yoy. Sedangkan volume produksi Batubara DEWA naik 2,39% yoy menjadi 13,34 juta ton.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan menurunkan rekomendasi saham UNTR menjadi hold dengan target harga Rp 24.900 per saham.
Erindra memproyeksi, laba bersih UNTR akan mencapai puncaknya pada tahun ini, dan memproyeksikan laba bersih UNTR akan kontraksi sebesar 19% dan 5% pada 2024 dan 2025.
Baca Juga: Petrindo (CUAN) Mengungkapkan Progress Akuisisi Petrosea (PTRO) dan Multi Tambangjaya
Di bisnis kontraktor tambang dan penambangan batubara, Erindra memperkirakan margin di bisnis ini akan kembali normal. Sebab, Erindra memperkirakan biaya kontraktor penambangan Pama akan turun sebesar 10%.
Sementara Analis Samuel Sekuritas Juan Harahap merekomendasikan buy saham DEWA dengan target harga Rp 85 per saham.
Emiten kontraktor pertambangan ini mendapat sentimen positif dari rencana aksi private placement mendatang. Aksi korporasi ini akan mengurangi beban bunga tahunan DEWA hingga US$ 11,6 juta dan akan menjadikan DEWA menjadi Perusahaan dengan net cash pada tahun 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News