kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.151   49,00   0,30%
  • IDX 7.068   84,02   1,20%
  • KOMPAS100 1.055   14,87   1,43%
  • LQ45 830   12,78   1,56%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 423   6,78   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,73   1,54%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,57   0,46%
  • IDXQ30 141   1,92   1,38%

Permintaan Menurun, Bagaimana Nasib Komoditas Energi Tahun Ini?


Senin, 20 Februari 2023 / 21:07 WIB
Permintaan Menurun, Bagaimana Nasib Komoditas Energi Tahun Ini?
ILUSTRASI. Harga komoditas energi tertekan di awal tahun seiring musim dingin yang mulai berakhir.


Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas energi tertekan di awal tahun seiring musim dingin yang mulai berakhir. Permintaan batubara dan gas alam turun, terutama dari China dan EU. Data terakhir menunjukkan permintaan batubara Uni Eropa menurun 30% di Januari, setelah sebelumnya menurun 23% di bulan Desember. 

“Harga komoditas memang diperkirakan akan tertekan tahun ini di tengah perlambatan dan resesi ekonomi global,” kata Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong pada Kontan.co.id, Senin (20/2).

Sementara produksi gas alam Amerika Serikat (AS) justru terus meningkat di tengah permintaan diperkirakan akan terus menurun akibat musim dingin yang lebih hangat di belahan bumi utara. Hal ini berdampak pada penurunan harga batubara.

Menurut Lukman harga batubara akan sangat dipengaruhi oleh seberapa mulus pembukaan kembali ekonomi di China yang diperkirakan akan tumbuh 4% hingga 5% di tahun ini. Apabila sukses mencapai 5%, harga batubara akan berkisar US$ 180 per ton-US$ 240 per ton. Sedangkan harga gas alam akan berkisar US$ 1,7 per mmbtu-US$ 2 per mmbtu.

Baca Juga: Sempat Turun, Harga Batubara Bisa Naik Lagi Jika Hal Ini Terjadi

Di sisi lain, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mencermati penurunan harga komoditas energi disebabkan karena faktor musiman.

“Batubara dan gas alam bersifat musiman, di saat musim dingin yang hampir berlalu, kebutuhan untuk pemanas tidak terlalu dibutuhkan,” ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (20/2).  

Dia menambahkan, penyimpanan dan stok batubara pun telah dipersiapkan sebelum musim dingin yang menyebabkan permintaan komoditas ini menurun. Meski begitu, Sutopo menilai penurunan permintaan ini tidak akan berpengaruh pada pasokan komoditas energi tahun ini.

“Masalah ketersediaan bukan masalah pokok, tetapi penurunan permintaan yang mempengaruhi harga saat ini. Pasokan tetap terkendali,” tambah dia. 

Baca Juga: Pembatasan Pasokan Diprediksi Terjadi, Harga Minyak Berpotensi Naik Tahun 2023

Dengan itu, Sutopo memproyeksikan beberapa harga komoditas energi di tahun 2023 ini, antara lain:

Minyak mentah diperkirakan akan diperdagangkan pada US$ 79,38 per barel pada akhir kuartal ini dan diperdagangkan di US$ 89,24 per barel dalam waktu 12 bulan. 

Gas alam diperkirakan akan diperdagangkan pada US$ 2,42 per mmbtu pada akhir kuartal ini dan diperdagangkan di ÙS$ 2,95 per mmbtu dalam waktu 12 bulan. 

Harga batubara diperkirakan diperdagangkan pada US$ 225,51 per metrik ton pada akhir kuartal ini, dan diperdagangkan di US$ 263,90 per metrik ton dalam waktu 12 bulan.

Baca Juga: Harga Gas Alam Turun Hampir 32% Sebulan Terakhir, Ini Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×