kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Komoditas Energi Diprediksi Naik pada 2024, Simak Sentimennya


Jumat, 01 Maret 2024 / 22:00 WIB
Harga Komoditas Energi Diprediksi Naik pada 2024, Simak Sentimennya
ILUSTRASI. Harga komoditas energi diprediksi akan naik di tahun iniREUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas energi diprediksi akan naik di tahun ini, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank-bank sentral dunia. 

Melansir Trading Economics pada Jumat (1/3) pukul 20.40 WIB, harga minyak mentah dunia saat ini ada di level US$ 79,7 per barel. Angka tersebut naik 1,90% seminggu terakhir. 

Harga batubara tercatat ada di level US$ 131 per ton. Angka tersebut stagnan dalam seminggu terakhir. Namun harga belum mengalami penurunan. 

Berbanding terbalik, harga gas alam tercatat ada di level US$ 1,85 per mmbtu. Angka tersebut turun 0,44% dalam sebulan dan turun 0,38% dalam seminggu terakhir.

Baca Juga: Indonesia Simpan Sumber Daya Batubara Berlimpah

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong memprediksi, harga komoditas energi berpotensi menguat pada tahun ini. Hal tersebut didukung oleh dimulainya siklus pemangkasan suku bunga oleh bank-bank sentral dunia. Namun, apabila market masih oversupply, maka harga di akhir tahun diperkirakan masih tidak akan jauh dari semester I-2024.

Lukman menyebutkan, harga komoditas energi yang masih terus tumbuh positif di tahun ini adalah minyak mentah. Dia mengatakan, sentimen utama yang mendukung kenaikan harga minyak mentah adalah kebijakan kontrol produksi OPEC+ dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang masih memanas.

Namun menurut Lukman, hal ini diimbangi oleh sentimen negatif pertumbuhan ekonomi global yang lebih lamban di tahun ini, serta menurunnya prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed. 

Selain itu, untuk sentimen lainnya yang membuat harga minyak naik, yaitu adanya musim dingin yang ekstrim sehingga mengakibatkan kebutuhan untuk minyak mentah sebagai energi di Amerika, Eropa dan sebagian Asia mengalami peningkatan. 

“Sesuai dengan data yang dirilis oleh EIA, kebutuhan minyak mentah mengalami kenaikan signifikan karena untuk pasokan pembangkit listrik,“ kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (1/3). 

Lukman memprediksikan, harga minyak pada Kuartal I-2024 ini sebesar US$ 70 - US$ 80 per barel, sedangkan untuk harga hingga akhir 2024 ini kisaran US$ 75 - US$ 85 per barel.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham yang Layak Dilirik Untuk Koleksi di Bulan Maret

Sementara untuk harga batubara, Lukman mengatakan saat ini masih tertekan oleh prospek permintaan yang lebih lemah lantaran pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat pada tahun ini. 

Meski begitu, dia menilai harga batubara diperkirakan masih akan bertahan diatas level support dan psikologis US$ 100 per ton pada tahun ini. Sementara untuk harga di semester 1-2024 diprediksi sekitar US$ 110-US$ 130 per ton, dan untuk akhir tahun harganya diprediksi akan mencapai US$120-US$ 140 per ton.

Sementara untuk harga gas alam, dia menuturkan saat ini dalam kondisi pasar yang oversupply. Lukman memprediksi harga gas alam di semester 1-2024 sebesar US$ 1,6 - US$ 2.0 per mmbtu. 

Sedangkan untuk perkiraan harga gas alam di akhir tahun 2024 sebesar US$ 2 - US$ 2,5 per mmbtu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×