Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga energi, meliputi minyak mentah, gas alam, dan batubara diprediksi kembali naik pada akhir kuartal IV-2023.
Berdasarkan data Trading Ecoomics, Senin (13/11) pada pukul 18.50 WIB harga minyak mentah naik 0,39% dari hari sebelumnya ke US$ 77,47 per barel. Namun, dalam sepekan (WtW) dan sebulan (MoM) masih tertekan 4,14% dan 9,13%.
Harga gas alam juga tercatat naik 5,67% ke US$ 3,2 per MMBtu, Meskipun masih turun 8,02% WtW dan 49,20% MoM. Harga batubara juga naik 0,20% ke US$ 123/ton, mendorong kenaikan 0,61% WtW tetapi masih turun 12,90% MoM.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, kondisi geopolik di Timur Tengah, melemahnya permintaan minyak di China dan pasokan batubara yang berlebih, serta ekspektasi cuaca yang lebih hangat menjadi penekan harga energi tersebut.
Baca Juga: Permintaan Turun, Harga Energi Berpotensi Lanjut Tertekan
Meski demikian, ia memprediksi harga energi-energi tersebut masih berpotensi bisa kembali naik, kendati tidak signifikan. Misalnya minyak mentah, Sutopo memprediksi harganya di akhir kuartal ini sebesar US$ 79,26 per barel.
"Ini seiring dengan Irak yang menyuarakan dukungan untuk pengurangan minyak OPEC+," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/11). Beriringan, harga batubara pun diperkirakan mampu naik ke US$ 127,98/ton di akhir kuartal ini.
Sementara untuk gas alam, kenaikan harganya sudah terefleksi pada hari ini yang naik signifikan. Selain ekspektasi cuaca, ekspor LNG Amerika Serikat (AS) mencapai rekor tertinggi baru, melampaui rekor bulan April dan ekspor Meksiko berpotensi meningkat berkat kilang LNG New Fortress Energy.
Kemudian, produksi gas alam meningkat pada bulan November, menyusul rekor tertinggi pada bulan Oktober. "Gas alam diperkirakan diperdagangkan pada US$ 3,21 per MMBtu pada akhir kuartal ini," imbuh Sutopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News