kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga jual naik 20%, Vale Indonesia mencatatkan laba


Kamis, 26 April 2018 / 15:18 WIB
Harga jual naik 20%, Vale Indonesia mencatatkan laba
ILUSTRASI. Pabrik pengolahan, PT International Nickel Indonesia Tbk, INCO,


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas yang lebih tinggi membawa keuntungan bagi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di awal tahun ini. Pendapatan emiten nikel ini melonjak 18,42% pada kuartal pertama 2018 menjadi sebesar US$ 170,45 juta jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 143,45 juta.

Meski beban pokok pendapatan naik tipis, Vale masih bisa mencatat laba kotor US$ 16,27 juta pada tiga bulan pertama tahun ini. Pada periode yang sama tahun lalu, INCO mencatatkan kerugian kotor US$ 2,45 juta.

Alhasil, INCO mencetak laba bersih US$ 6,84 juta pada akhir Maret 2018. Kuartal pertama tahun lalu, kerugian bersih INCO sebesar US$ 6,16 juta.

"Pencapaikan kinerja yang menguntungkan untuk triwulan pertama tahun 2018 didukung oleh harga penjualan yang lebih tinggi," kata Nico Kanter, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia dalam pernyataan, Rabu (25/4).

Nico menambahkan, dengan mempertimbangkan volatilitas harga nikel, INCO akan tetap fokus pada optimalisasi kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Kenaikan beban INCO pada kuartal pertama terutama disebabkan oleh kenaikan bahan bakar dan batubara. Kedua komponen ini merupakan komponen biaya terbesar Vale. Kenaikan harga bahan bakar sebesar 10% dan harga batubara 7%.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, volume penjualan nikel matte INCO mencapai 17.240 metrik ton, turun tipis ketimbang kuartal pertama tahun lalu 17.5234 metrik ton. Tapi, realisasi harga rata-rata naik menjadi US$ 9.887 per ton, naik 20,37% jika dibandingkan dengan realisasi harga rata-rata kuartal satu tahun lalu sebesar US$ 8.214 per ton.

Pada akhir kuartal pertama, INCO mencatat total aset US$ 2,16 miliar, turun tipis ketimbang setahun lalu pada US$ 2,18 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×