Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Prodiya Widyahusada telah menetapkan harga pelaksanaan initial public offering (IPO). Harga pelaksanaan tersebut menggunakan batas bawah rentang harga yang sebelumnya dibuka.
"Betul, harga pelaksanannya nanti Rp 6.500 per saham," ujar Direktur Investment Banking Indopremier Securities Yuniar Restanto, Selasa (22/11).
Seperti diketahui, sebelumnya Prodia menetapkan rentang harga Rp 6.250-Rp 8.000 per saham. Namun, anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kondisi rupiah yang terdepresiasi membuat harga pelaksanaan yang ditetapkan menggunakan batas bawah atas rentang harga tersebut.
Harga pelaksanaan Rp 6.500 per saham itu mencerminkan price earning ratio (P/E) 47 kali dan Ebitda sebesar 20 kali. Tidak ada perubahan jumlah saham yang dilepas, yakni tetap 187,5 juta saham baru atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga, Prodia bakal meraup dana segar sekitar Rp 1,22 triliun melalui perhelatan ini.
Harga pelaksanaan ini terbentuk setelah tiga underwriter, yakni Citi, Indopremier Securities dan Credit Suisse menawarkan saham Prodia ke sejumlah investor, termasuk tiga anchor buyer. Sayang, Yuniar enggan merinci ketiga anchor buyer ini.
Yang pasti, ketiga anchor buyer tersebut menyerap 60% emisi yang dilepas Prodia. Tapi secara keseluruhan, 95% saham prodia diserap oleh investor jangka panjang baik asing maupun domestik. Hanya sebagian kecil hedge fund yang menyerap saham Prodia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News