Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Nusantara Pelabuhan Handal telah menuntaskan penawaran awal saham perdana. Perusahaan terminal peti kemas ini mematok harga Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 535 per saham.
Harga itu berada di rentang atas harga penawaran awal sebesar Rp 450 hingga Rp 550 per saham. Perseroan melepas 576,8 juta saham IPO atau 20,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga, Nusantara Pelabuhan akan mengantongi dana Rp 308,58 miliar dari hajatan itu.
Stephanus Turangan, Direktur Utama Trimegah Sekuritas Indonesia yang menjadi penjamin pelaksana efek mengatakan, minat investor lokal terhadap IPO tersebut cukup bagus. "Harga IPO ditetapkan sebesar Rp 535 per saham dan penawaran yang masuk cukup baik," ujarnya, Jumat (3/3).
Nusantara Pelabuhan Handal merupakan korporasi milik pengusaha Garibaldi Thohir. Sekitar 93,16% saham Nusantara Pelabuhan dikuasai oleh PT Episenta Utama Investasi yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Garibaldi.Sementara sisa sahamnya dimiliki oleh PT Prima Permata Cakrawala.
Perusahaan ini mengoperasikan peti kemas di Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Nusantara Pelabuhan juga memiliki area operasi di Laemchabang dan Bangkok, Thailand.
Sebagian besar dana IPO atau 65% akan digunakan untuk membayar utang kepada Episenta Utama sebagai pemegang saham. Sisanya 35% akan digunakan untuk modal kerja.
Untuk mendukung keperluan ekspansi dan pengembangan anak usaha, Nusantara Pelabuhan menganggarkan belanja modal alias capital expendicture sebesar Rp 190 miliar hingga Rp 200 miliar pada tahun ini.
Saat ini, nusantara pelabuhan memiliki tiga anak usaha, yakni PT Mustika Alam Lestari, PT PBM Adipurusa dan PT Parvi Indah Persada yang mengoperasikan dan mengembangkan terminal peti kemas dan kargo, termasuk memasok peralatan terminal.
Hingga kuartal III-2016, Nusantara Pelabuhan meraih pendapatan Rp 816 miliar, naik signifikan dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 413 miliar. Adapun laba bersihnya Rp 190 miliar.
Tahun ini, nusantara pelabuhan berharap bisa menjaga kenaikan pendapatan dan laba bersih sekitar 10% dari tahun lalu.
Perseroan berharap bisa mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 6 Maret 2017. Lalu, pencatatan perdana atau listing di BEI ditargetkan pada 16 Maret 2017 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News