kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Harga Emas Turun karena Profit Taking, Support Terakhir Ada di US$ 3.150 per Ons Troi


Senin, 12 Mei 2025 / 18:23 WIB
Harga Emas Turun karena Profit Taking, Support Terakhir Ada di US$ 3.150 per Ons Troi
ILUSTRASI. Harga emas dunia bergerak di bawah level US$ 3.300 per ons troi pada perdagangan awal pekan ini. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas spot bergerak di bawah level US$ 3.300 per ons troi pada perdagangan awal pekan ini. Secara akumulatif, aset logam mulia ini telah terkoreksi lebih dari 5% sejak mencetak rekor terbarunya pada Senin 21 April 2025 lalu.

Melansir data Bloomberg, harga emas spot diperdagangkan di level US$ 3.216,0 per ons troi atau turun 3,28% dari sesi sebelumnya pada Senin (12/5) pukul 17.00 WIB. Meski mencatat penurunan 3,54% dalam sepekan, harga emas telah melesat 22,53% secara year to date (ytd).

Direktur Utama PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengamati, secara teknikal koreksi ini akan berlangsung hingga di level support US$ 3.185 per ons troi. Jika, harga tembus di level tersebut, maka level suport terakhir ada di kisaran US$ 3.150 per ons troi.

"Koreksi ini juga disebabkan karena aksi profit taking oleh investor besar, mengingkat reli harga emas sudah melesat signifikan," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Senin (12/5).

Baca Juga: Harga Emas Anjlok 3%, Setelah AS dan China Sepakat Memangkas Tarif Resiprokal

Sementara dari fundamental, tren bearish pada emas ini tidak terlepas dari meredanya tensi perang dagang akibat jalan terang dari negosiasi beberapa mitra dagang Amerika Serikat.

Pada Kamis (8/5) Inggris berhasil melakukan negosiasi dengan AS dengan menurunkan dan memutuskan bea tarif. Langkah ini disusul hasil negosiasi Jepang yang berlangsung selesai dan berupaya untuk menghilangkan semua bea tarif.

Hasil negosiasi AS – China yang menjadi sorotan di awal pekan ini, dimana kedua negara yang semula bersitegang, kini kompak mengisyaratkan bahwa ada kemajuan substansial setelah akhir pekan kemarin melakukan pertemuan di Swiss.

Meski begitu, perdamaian tidak akan tercapai, karena AS menargetkan untuk menurunkan tarif impor dari 148% menjadi 80%. Angka ini masih terbilang besar dan merugikan. "Jadi, hasil pertemuan kemarin pun belum sepenuhnya menjamin," tutur Ibrahim.

Menurut Ibrahim hasil pertemuan FMOC pekan kemarin dan pernyataan Federal Reserve (Fed) yang menegaskan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga ditahun ini tidak ada juga turut berkontribusi dalam menekan daya tarik aset safe haven seperti emas.

Baca Juga: Harga Emas Spot Melemah ke US$ 3.286,8 Per Ons Troi di Pagi Ini (12/5)

"Tetapi harga emas saat ini masih disokong oleh eskalasi gencatan senjata dan geopolitik di eropa dan timur tengah yang kian memanas. Ini mengindikasikan bahwa ketidakpastian global masih berlangsung, dan pada gilirannya menjadi katalis positif bagi pergerakan harga emas ke depan," terang Ibrahim

Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy bilang, pergerakan harga emas juga disokong oleh aksi borong emas oleh sejumlah bank sentral, khususnya China yang aktif melakukan pembelian besar-besaran sejak beberapa tahun lalu.

Mengutip Bloomberg, dalam kurun waktu enam bulan terakhir China volume pembelian emas oleh People’s Bank of China (PBOC) telah melesat mendekati 1 juta atau sekitar 30 ton. Adapun per bulan April lalu, cadangan emas batangan yang dipegang PBOC telah naik sekitar 70.000 ons troi.

"Jadi selama aksi borong ini tidak berhenti, maka harga emas masih potensial untuk bertahan di atas US$ 3.000 per ons troi. Tetapi, jika permintaan ke depan menurun, maka perkiraan saya harga emas akan berada di kisaran US$ 3.100 – US$ 3.300 per ons troi hingga akhir tahun nanti," tutup Budi kepada Kontan.co.id, Senin (12/5).

Ibrahim melanjutkan, prospek harga emas masih optimistis hingga akhir tahun 2025. Jika berhasil tembus ke level US$ 3.150 per ons troi, maka ada kemungkinan besar harga emas akan terbang kembali hingga di atas US$ 3.400 per ons troi.

Selanjutnya: Pembiayaan Konsumer BSI Tumbuh 16,7% YoY Capai Rp 156,7 Triliun pada Kuartal l-2025

Menarik Dibaca: 6 Ciri-Ciri Moisturizer Tidak Cocok, Jangan Dipakai Lagi Ya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×