Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas melanjutkan reli dan mencetak rekor baru pada Rabu (waktu AS), menembus level US$ 3.300 per ons seiring meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China serta pelemahan dolar AS yang mendorong minat terhadap aset safe haven.
Harga emas spot tercatat naik 3,1% menjadi US$ 3.327,97 per ons pada pukul 13:45 waktu setempat, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi US$ 3.332,89 di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 3,3% ke level US$ 3.324,50 per ons.
Analis riset senior FXTM, Lukman Otunuga, mengatakan bahwa harga emas mendapat dukungan dari pelemahan dolar, ketidakpastian seputar kebijakan tarif, serta kekhawatiran terhadap potensi resesi global.
Baca Juga: Harga Emas Tembus ke Atas US$ 3.210 Per Ons Troi di Siang Ini (11/4), Rekor Baru
Ia menambahkan, di atas US$ 3.300, harga emas berada di level psikologis. Investor bisa saja menargetkan kenaikan ke US$ 3.400 atau US$ 3.500, namun aksi ambil untung atau perkembangan positif dalam negosiasi dagang AS-China dapat memicu tekanan jual.
Kenaikan harga emas terjadi setelah Presiden AS Donald Trump pada Selasa memerintahkan penyelidikan terhadap potensi penerapan tarif atas seluruh impor mineral penting ke AS.
Langkah ini dianggap sebagai eskalasi baru dalam perselisihan dagang Washington dengan mitra-mitra globalnya, termasuk China.
Ketegangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut telah memicu kekhawatiran di pasar keuangan dan mendorong investor untuk beralih ke aset yang lebih aman seperti emas.
Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor di Atas US$ 3.100 per Ons, Kuartal Terbaik Sejak 1986
Di saat yang sama, dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama dan mendekati posisi terendah tiga tahun yang dicapai pekan lalu, sehingga membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah menguat hampir US$ 700, didorong oleh ketegangan dagang, ekspektasi penurunan suku bunga, serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral.
Meski demikian, kepala strategi komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, memperingatkan bahwa reli harga emas yang cepat dapat berisiko mengalami koreksi.
"Namun sejauh ini, koreksi yang terjadi cenderung dangkal karena selalu ada minat beli yang menunggu saat harga turun," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menyampaikan bahwa ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor Baru, Ini Pendorongnya
Belanja konsumen tumbuh secara moderat, arus impor yang tinggi menjelang penerapan tarif diperkirakan akan membebani produk domestik bruto, dan sentimen pasar memburuk.
Di pasar logam lainnya, harga perak spot naik 1,7% menjadi US$ 32,85 per ons, platinum menguat 0,8% menjadi US$ 967,45 per ons, sedangkan paladium turun tipis 0,1% ke level US$ 970,42 per ons.
Selanjutnya: Jadwal Semifinal Liga Champions: Barcelona vs Inter Milan, Arsenal vs PSG
Menarik Dibaca: Ini Rahasia Cara Menjadi Perempuan yang Lebih Bahagia ya, Wajib Jadi Diri Sendiri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News