Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas memperpanjang penurunannya untuk sesi keenam berturut-turut pada Rabu (9/10, mendekati level terendah dua minggu yang tercapai sehari sebelumnya.
Penurunan ini terjadi karena ekspektasi pemotongan suku bunga yang lebih dalam menurun, sementara para pedagang mengalihkan fokus mereka pada risalah pertemuan The Fed dan data inflasi AS.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$2.616,71 per ons troi pada pukul 09.03 GMT, setelah menyentuh level terendah sejak 20 September pada Selasa. Sedangkan, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember tetap stabil di $2.635,20.
Baca Juga: Harga Emas Tertekan Usai Terbatasnya Stimulus Fiskal China
"Sektor logam mulia tampaknya agak kecewa setelah pertemuan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China kemarin, yang memicu kekhawatiran baru tentang pertumbuhan dan permintaan dari China pada kuartal keempat. Selain itu, emas menghadapi kemungkinan pemotongan suku bunga yang kurang agresif," kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse oleh OANDA.
Emas tanpa hasil imbalan dianggap sebagai investasi aman dan berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
China merupakan konsumen emas terbesar di dunia, meskipun harga yang mencapai rekor tertinggi dan kekhawatiran ekonomi telah melemahkan sentimen konsumen.
Kenaikan harga emas ke puncak rekor juga memupuskan harapan industri emas India untuk musim festival yang menguntungkan.
Meskipun mengalami kerugian, harga emas tetap diperkirakan akan naik lebih dari 25% tahun ini setelah mencapai puncak rekor US$2.685,42 pada 26 September.
Baca Juga: Harga Emas Masih Melanjutkan Tren Pelemahan
"Pasar saat ini menunggu data inflasi AS yang akan datang. Sejak data payroll minggu lalu, pasar sedang memperdebatkan apakah kita sedang berada dalam skenario soft landing atau no landing," ujar analis UBS, Giovanni Staunovo.
Risalah dari pertemuan kebijakan Fed bulan September akan dirilis pada pukul 18.00 GMT, sementara data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS akan dirilis masing-masing pada Kamis (10/12) dan Jumat (11/12).
"Kenaikan signifikan dalam inflasi dapat mengubah skenario. Namun, mengingat situasi geopolitik dan ketidakpastian pasar, kita mungkin akan terus melihat perdagangan dalam rentang terbatas dengan rally penurunan yang terbatas," kata Vawda.
Di logam lain, harga perak spot turun 0,2% menjadi US$30,64 per ons troi. Platinum naik 0,1% menjadi US$951,26 dan paladium turun 0,5% menjadi US$1.016,86.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News