Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas turun pada hari Senin (13/5) karena aksi ambil untung. Investor menantikan angka-angka inflasi utama minggu ini sebagai petunjuk mengenai penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) tahun ini.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot turun hampir 1% menjadi US$2,337.04 per ons troi. Harga emas telah mencapai level tertinggi sejak 22 April pada hari Jumat. Sedangkan, harg emas berjangka AS turun 1,3% menjadi US$2.343,60.
“Emas menyerahkan sebagian kenaikannya minggu lalu karena aksi ambil untung menjelang angka-angka utama consumer price index (CPI) dan producer price index (PPI) minggu ini,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
Baca Juga: Harga Emas Masih Bisa Menanjak, Perhatikan Target Harga Berikut
“Emas sangat khawatir bahwa Federal Reserve membutuhkan data inflasi yang lebih lemah, bukan hanya angka ketenagakerjaan yang lebih lemah, untuk membenarkan pemotongan suku bunga.”
Logam kuning telah naik lebih dari 1% minggu lalu, menyusul lemahnya data pekerjaan, mendukung spekulasi penurunan suku bunga AS tahun ini.
Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga utamanya dua kali tahun ini, dimulai pada bulan September.
Para pedagang kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 66% pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Fokus pasar minggu ini adalah pada data PPI pada hari Selasa (14/5), diikuti oleh data CPI yang akan dirilis pada hari Rabu (15/5).
Baca Juga: Harga Emas Spot Turun di Level US$2.342,95 pada Senin (13/5)
Di antara logam mulia lainnya, perak spot naik 0,6% menjadi US$28,33 per ons troi dan paladium turun 0,4% menjadi US$973,50.
Harga platinum naik di atas level kunci US$1.000 per ons troi mendekati level tertinggi dalam satu tahun. Harganya naik 1,4% menjadi $1,007.55 per ounce.
Namun, konsultan Metals Focus memperkirakan harga rata-rata platinum dan paladium akan turun tahun ini dibandingkan dengan tahun 2023 meskipun terjadi defisit struktural selama satu tahun lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News