Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terjebak dalam kisaran sempit pada hari Selasa (26/7). Imbal hasil US Treasury yang lebih rendah di tengah resesi yang berkepanjangan mengimbangi penguatan dollar.
Sementara investor mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan dua hari Federal Reserve. Melansir Reuters, harga emas spot datar di US$1.719,49 per ons troi pada 1438 GMT. Sedangkan, harga emas berjangka AS sedikit berubah pada level US$1.719,10.
Baca Juga: Wall Street Turun, Pasar Saham Menunggu Hasil Rapat The Fed Esok
Imbal hasil US Treasury turun tajam karena krisis pasokan gas yang membayangi Eropa membuat pasar khawatir tentang risiko resesi global.
"Kelegaan yang kami lihat dalam imbal hasil adalah pertanda baik untuk emas ... ketakutan terus-menerus di pasar ekuitas, masalah geo-politik dan jika tekanan energi meningkat, akan ada permintaan kuat untuk safe-haven," kata Edward Moya, analis senior OANDA.
Tapi "Jika investor merasa The Fed masih siap untuk memberikan kenaikan 75 bps lagi di bulan September, itu akan menjadi masalah bagi emas."
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan global lagi, memperingatkan bahwa risiko penurunan dari inflasi yang tinggi dan perang Ukraina terwujud.
Tetapi membatasi kenaikan emas, dolar AS naik 0,5%, membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli luar negeri. Karena emas merupakan aset yang tidak menghasilkan bunga, kenaikan suku bunga membuatnya kurang menarik.
Namun, emas secara luas dianggap sebagai lindung nilai inflasi dan penyimpan nilai yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
Baca Juga: Harga Emas Berpotensi Menguat, Emiten Tambang Emas Bisa Berkilau
Pasar mengharapkan Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan pada hari Rabu. Kenaikan sebesar itu secara efektif akan menutup dukungan ekonomi era pandemi.
"Kami memperkirakan kenaikan lebih lanjut terhadap suku bunga riil tahun ini, terutama karena risiko inflasi memudar pada paruh kedua tahun 2022. Dengan demikian, likuidasi tambahan dana yang diperdagangkan di bursa dapat diharapkan," kata analis UBS Giovanni Staunovo, memperkirakan emas turun menjadi US$1.600 pada akhir tahun.
Di tempat lain, harga perak spot naik 1,1% menjadi US$18,62 per ons troi, platinum turun 0,1% pada US$878,35, dan palladium turun 0,3% menjadi US$2.002,48.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News