Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas turun tipis pada hari Jumat karena dolar Amerika Serikat (AS) rebound setelah data manufaktur yang kuat. Meskipun begitu, harga emas batangan masih di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.
Jumat (21/5), harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 1.876,42 per ons troi. Namun, dalam sepekan harga menuju penguatan 1,9% dalam sepekan, dibantu oleh yield US Treasury yang lemah.
Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2021 turun 0,3% menjadi US$ 1.876,70 per ons troi.
Data menunjukkan, aktivitas pabrik di Negeri Paman Sam semakin cepat pada awal Mei di tengah permintaan domestik yang kuat.
"Data ekonomi yang kuat seperti PMI berpotensi memiliki peluang untuk menyebabkan beberapa riak jangka pendek di pasar emas, berdasarkan premis bahwa Federal Reserve berpotensi mengurangi pembelian obligasi lebih cepat dari yang diantisipasi," kata David Meger, Director of Metals Trading High Ridge Futures.
Risalah Federal Reserve yang dirilis pada hari Rabu (19/5) lalu menunjukkan, "sejumlah" pejabat siap untuk mengurangi kebijakan moneter pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Meskipun para pelaku pasar mengabaikan kekhawatiran tersebut karena mereka tidak memperkirakan hal itu akan terjadi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Harga emas spot turun tipis ke US$ 1.872,21 pada Jumat (21/5) pagi
Pada perdagangan akhir pekan, dolar AS naik 0,3% terhadap saingannya, membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara yield US Treasury untuk tenor 10 tahun bertahan di 1,62%, turun dari level tertinggi dalam 1 pekan di 1,69%.
"Pasar obligasi menunjukkan bahwa mereka cenderung percaya The Fed akan jauh lebih lambat dalam menghapus kebijakan moneternya," kata Edward Moya, Senior Market Analyst OANDA.
Yield US Treasury yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga.
"Kami percaya emas mungkin bergerak lebih tinggi karena dampak negatif dari risalah Fed berkurang. Yang mengatakan, emas menghadapi resistensi yang cukup kuat di US$ 1.900 per ons troi," kata HSBC dalam sebuah catatan.
Di tempat lain, paladium turun 2,5% menjadi US$ 2.781,64 per ons troi menuju penurunan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir pada 29 Januari. Sementara perak turun 1,1% menjadi US$ 27,44 per ons troi.
Harga platinum juga merosot 2,3% ke level US$ 1.169,05 per ons troi dan berada =di jalur penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Selanjutnya: Wall Street ditutup bervariasi, Dow Jones menguat di tengah data ekonomi AS yang kuat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News