Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas stabil dengan kecenderungan naik tipis pada pertengahan pekan ini. Rabu (26/6) pukul 6.40 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.319,72 per ons troi, naik tipis dari penutupan perdagangan kemarin di US$ 2.319,62 per ons troi.
Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil US Treasury masih menjadi penahan harga emas. Investor menunggu data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Data personal consumption expenditure (PCE) dapat memberikan isyarat mengenai waktu penurunan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.
Dolar menguat 0,13% terhadap para pesaingnya pada perdagangan kemarin. Penguatan dolar AS membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil acuan 10-tahun juga naik tipis.
“Masih ada banyak permintaan fisik dari bank sentral dan ada permintaan dari Asia… pada akhirnya ekspektasinya adalah bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya dan investor sangat enggan untuk mengurangi emas,” kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas senior di TD Sekuritas kepada Reuters.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Turun, Harga Emas Antam Malah Menguat ke Rp 1.368.000
Dana yang diperdagangkan di bursa emas (ETF) yang didukung secara fisik secara global, merupakan kategori permintaan yang penting, mengalami arus masuk minggu lalu sebesar US$ 212 juta, atau 2,1 metrik ton, menurut Dewan Emas Dunia atawa World Gold Council.
Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil mencapai rekor tertinggi US$ 2.449,89 per ons troi pada tanggal 20 Mei. Harga emas naik 12% sepanjang tahun ini, didukung oleh harapan penurunan suku bunga Fed dan pembelian yang kuat oleh bank sentral di tengah ketegangan geopolitik.
Minggu ini, para pedagang menantikan perkiraan produk domestik bruto kuartal pertama AS yang akan dirilis pada hari Kamis dan laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Senin bahwa ia masih memperkirakan inflasi akan turun sebagai bagian dari proses yang akan membuka pintu bagi penurunan suku bunga.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News