kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Naik, Pasar Menanti Rilis Data Inflasi AS untuk Melihat Arah Suku Bunga


Rabu, 29 Mei 2024 / 07:39 WIB
Harga Emas Naik, Pasar Menanti Rilis Data Inflasi AS untuk Melihat Arah Suku Bunga
ILUSTRASI. Harga emas naik kembali naik pada perdagangan Rabu (29/5) pagi. REUTERS/Mike Segar


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik kembali naik pada perdagangan Rabu (29/5) pagi. Pukul 07.27 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2024 di Commodity Exchange ada di US$ 2.383,60 per ons troi, naik 0,18% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.379,30 per ons troi.

Harga emas naik, di tengah penantian data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Data ini diyakini akan mempengaruhi waktu Federal Reserve dalam menurunkan suku bunga.

Mengutip Bloomberg, pejabat The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pengambil kebijakan membutuhkan waktu untuk memantau apakah inflasi cukup melambat, sehingga perlu menurunkan suku bunga.

Baca Juga: Harga Emas Spot ke US$2.343,99 pada Selasa (28/5) Sore, Terkena Aksi Ambil Untung

Sementara pejabat Fed Cleveland Lorettta Mester mengatakan bahwa bank sentral harus mempertimbangkan cara untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat dengan lebih baik tentang bagaimana kondisi ekonomi akan mempengaruhi keputusan kebijakan di masa depan.

Awal pekan lalu, harga emas naik ke level tertinggi sepanjang masa di atas US$ 2.400 per ons troi, karena meningkatnya kekhawatiran risiko ekonomi dan geopolitik yang mendorong minat investor memburu aset safe haven.

Meski saat ini harga emas mulai turun dari puncaknya, namuan analis melihat masih ada peluang kenaikan lebih lanjut di masa depan.

Baca Juga: Harga Emas Berpotensi Menguat Jelang Rilis Data Core PCE Price Index

"Pergerakan harga emas lebih rendah baru-baru ini tampaknya disebabkan oleh penutupan posisi di pasar berjangka. Dimana para pedagang spekulatif jangka pendek dan pengikut tren bertaruh pada kenaikan harga," kata Carsten Menke, analis di Julius Bare Group Ltd.

"Kami melihat ini sebagai pendingin suasana pasar yang sangat bullish."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×