kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga emas menguat berkat ancaman tarif Trump ke China


Selasa, 27 November 2018 / 08:16 WIB
Harga emas menguat berkat ancaman tarif Trump ke China
ILUSTRASI. Emas batangan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat menjelang konferensi tingkat tinggi G20 yang dimulai Jumat (30/11) mendatang. Selasa (27/11) pukul 7.58 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.229,20 per ons troi.

Harga emas ini menguat 0,04% dari harga kemarin. Rentang pergerakan harga emasih cenderung tipis sejak akhir pekan 16 November lalu.

Para pemimpin G20 diperkirakan akan fokus pada perdagangan global. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan mendiskusikan perdagangan kedua negara.

"Jika Trump dan Xi tidak bisa mencapai kesepakatan pada KTT G20, saya memperkirakan, Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunga tahun depan, yang bisa menguntungkan harga emas," kata Walter Pehowich, executive vice president of investment service Dillon Gage Metals kepada Reuters.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump mengatakan akan melanjutkan rencana pengenaan tarif 25% atas US$ 200 miliar impor China. Trump pun mengulangi ancaman penerapan tarif impor untuk seluruh impor dari China mendekati pelaksanaan KTT.

Trump mengatakan, satu-satunya kesepakatan adalah China harus membuka negara mereka untuk kompetisi dari AS. "Jika tidak ada kesepakatan, maka saya akan menerapkan tarif pada US$ 267 miliar," ungkap Trump yang dikutip The Wall Street Journal.

Daftar barang impor selanjutnya termasuk laptop dan iPhone yang diimpor dari China. Selama ini, ponsel dan komputer yang merupakan ekspor terbesar China ke AS, masih kena tarif lama karena AS ingin meminimalisasi dampak perang dagang ke konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×