Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tipis di awal perdagangan hari ini. Harga emas cenderung stabil dalam sepekan terakhir.
Jumat (9/2) pukul 6.45 WIB, harga emas spot turun tipis 0,02% ke US$ 2.034,03 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot melemah 0,28% dari posisi US$ 2.039,76 per ons troi pada akhir pekan lalu, Jumat (2/2).
Sedangkan harga emas kontrak April 2024 di Commodity Exchange menguat 0,06% ke US$ 2.049,20 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka turun 0,22% dair posisi US$ 2.053,70 per ons troi.
Harga emas melemah karena penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury. Kedua instrumen tersebut meningkat karena harapan penurunan suku bunga lebih awal dari Federal Reserve AS berkurang. Indeks dolar naik 0,1% membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Jumat (9/2) Fluktuatif
“Kenyataannya adalah perekonomian AS masih cukup kuat dan itu berarti The Fed hanya mempunyai sedikit keleluasaan pada tahap ini untuk mulai menurunkan suku bunganya,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities kepada Reuters.
“Agar emas bisa menguat, kita harus mulai melihat bukti bahwa perekonomian memang melambat secara signifikan dan inflasi cenderung lebih rendah secara berkelanjutan,” imbuh Melek.
Beberapa pembicara The Fed pada hari Rabu memberikan berbagai alasan mengapa mereka merasa tidak terlalu mendesak untuk segera memulai pelonggaran kebijakan di Amerika, atau mengambil langkah cepat setelah hal tersebut dilakukan.
Baca Juga: Tahun Naga Kayu Diprediksi Penuh Ketidakpastian, Ini Saham yang Prospektif Dilirik
Pedagang sekarang melihat sekitar 61% kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Mei, menurut alat CME Fedwatch. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Kemarin, harga paladium turun di bawah harga platinum untuk pertama kalinya sejak April 2018. Penurunan ini karena meningkatnya kekhawatiran terhadap permintaan dan pertaruhan pada pasokan yang stabil. Platinum dan paladium digunakan oleh pembuat mobil dalam konverter katalitik untuk membersihkan asap knalpot mobil.
“Peralihan baru logam yang digunakan dalam autokatalis oleh produsen mobil tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat karena mobil diproduksi dalam siklus yang lebih panjang. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa paladium diperdagangkan dengan harga lebih rendah dibandingkan platinum,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News