Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kenaikan harga emas spot berhasil mengerek harga emas batangan produksi Logam Mulia. Dalam sepekan terakhir, harga emas bikinan anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam) ini naik lumayan tinggi.
Pada perdagangan, Senin (5/6), harga emas Antam melesat Rp 5.000 per gram, baik secara harian maupun sepekan, ke level Rp 595.000 per gram. Demikian juga dengan harga buyback, yang dalam sehari dan sepekan terakhir sudah naik Rp 6.000 per gram menjadi Rp 542.000 per gram.
Kenaikan ini sejalan dengan penguatan harga emas spot setelah optimisme pasar terkait kenaikan suku bunga The Fed tahun ini berkurang. Pada perdagangan Senin (5/6) per pukul 17.07 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus 2017 di Commodity Exchange naik 1,39% jadi US$ 1.283,40 per ons troi.
Optimisme pelaku pasar turun imbas gejolak politik di AS beberapa waktu terakhir serta buruknya data sektor tenaga kerja akhir pekan lalu, jelas Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, kemarin. Sentimen tersebut membuat dollar AS melemah, sehingga mendorong harga emas naik.
Tapi, pergerakan emas masih dibayangi sentimen negatif. Aksi jual kerap timbul jelang hari raya Idul Fitri. Bila terjadi, hal ini bisa menekan harga emas Antam. Harga emas juga bisa kembali turun bila pelaku pasar melakukan profit taking untuk mengambil keuntungan. Harganya kan sudah naik dan pelaku pasar butuh tambahan biaya untuk memenuhi kebutuhan lebaran, maka aksi jual ini banyak terjadi di pasar dan buruk imbasnya bagi harga emas, imbuh Deddy.
Selain itu, Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono bilang, pergerakan harga emas Antam juga bisa tertahan penguatan rupiah. Senin (5/6) lalu, kurs rupiah menguat 0,28% menjadi Rp 13.278 per dollar AS. Penguatan rupiah berimbas pada tertahannya kenaikan harga emas Antam.
Berkurangnya optimisme pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed berhasil mengerek naik harga emas spot dan kurs rupiah. Akhirnya hal tersebut membuat kenaikan harga emas Antam terbatas.