Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (11/3). Pukul 07.17 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2024 di Commodity Exchange ada di US$ 2.186,50 per ons troi, naik 0,05% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 2.185,50 per ons troi.
Harga emas naik setelah laporan utama ketenagakerjaan AS memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunganya.
Mengutip Bloomberg, pekan lalu, harga emas terus naik dan sempat menyentuh rekor tertingginya, didorong oleh harapan penurunan suku bunga, pembelian bank sentral dan minat investor yang baru.
Baca Juga: Harga Emas Melonjak 4,7% Sepekan ke Rekor Baru
Namun skala dan kecepatan kenaikan harga emas baru-baru ini membuat banyak pengamat pasar terkecoh, karena tidak ada katalis yang jelas untuk kenaikan tersebut.
Data yang dirilis pada Jumat pekan lalu menunjukkan, lapangan kerja AS pada Februari melampaui ekspektasi, naik 275.000 pekerjaan sementara kenaikan upah melambat menjadi 3,9%. Ini menambah tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang sehat dan inflasi yang melandai.
Peralihan kebijakan moneter Federal Reserve ke sikap yang lebih longgar diperkirakan akan meningkatkan daya tarik emas.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang berkepanjangan di Timur Tengah dan Ukraina, turut memperkuat peran logam mulia sebagai aset safe haven.
Sementara itu, bank sentral khususnya People's Bank of China terus menambah kepemilikan cadangan emasnya.
Baca Juga: Harga Emas Spot Mengkilap ke US$2.169,85 Setelah Rilis Data Pekerjaan AS, Jumat (8/3)
Para analis menyimpylkan, akan banyak pembeli baru yang mulai masuk ke pasar, seperti dana investasi karena besarnya keuntungan investasi emas bulan ini.
"Kami memperkirakan harga emas akan diperdagangkan lebih tinggi tahun ini karena permintaan safe haven terus mendukung di tengah ketidakpastian geopolitik dengan perang yang sedang berlangsung dan pemilu AS mendatang," kata ahli strategi komoditas ING Group, Ewa Manthey dalam sebuah catatan.
"Emas cenderung lebih menarik pada saat ketidakstabilan, ketika investor memilih aset safe haven sebagai lindung nilai terhadap iklim ekonomi, ketegangan politik dan inflasi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News