Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dunia mengalami penurunan tajam 1% pada hari Selasa (21/1/2020) setelah mengalami perdagangan yang fluktuatif.
Kondisi ini terjadi seiring aksi ambil untung investor setelah harga emas mencapai level tertinggi dalam dua pekan terakhir di awal sesi, meskipun penurunan emas dibatasi oleh penurunan harga saham karena kekhawatiran tentang wabah virus di China.
Melansir Reuters, harga emas memangkas kerugian dan naik kembali di atas level US$ 1.550, didukung oleh faktor lingkungan suku bunga rendah dan ketegangan geopolitik yang masih ada.
Baca Juga: Harga emas berbalik melemah pada sore hari ini
Catatan Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi US$ 1.558,60 per troy ounce pada pukul 1:40 malam setelah mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di US$ 1.568,35 pada awal perdagangan.
Sementara, harga kontrak emas berjangka turun 0,2% menjadi $ 1,557,90.
Baca Juga: Waspadai serangan siber di tabungan fintech emas dan ecommerce
"Kami telah memiliki periode kinerja yang cukup baik untuk emas dan kami memberikan kembali sebagian dari itu," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. Dia menambahkan, harga emas kemungkinan akan bertahan dalam kisaran yang cukup ketat di level US$ 1.550 untuk saat ini.
"Saya belum pernah mendengar berita yang menyarankan bahwa ini (penurunan emas) adalah semacam rangkaian fundamental struktural yang bersifat permanen. Ini lebih merupakan penyesuaian terhadap sisi negatif karena alasan teknis," paparnya kepada Reuters.
Baca Juga: Penyebaran virus misterius China mengerem penurunan harga emas
Pasar emas sebelumnya mendapat dukungan karena pasar saham global merosot akibat meningkatnya kekhawatiran tentang jenis baru virus corona di China.
Harga emas sudah naik lebih dari 6% sejak 6 Desember. Pada 8 Januari, emas menembus batas US$ 1.600 untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun terakhir karena meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Baca Juga: Sore hari, kilau emas makin memudar
"Struktur bullish dalam emas belum berubah. Untuk mengubah tren itu, harga emas harus menembus level di bawah US$ 1.450 dulu," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors. Matousek juga bilang, harga emas akan didukung oleh kebijakan Federal Reserve AS dalam menjaga suku bunga stabil.
Baca Juga: Kilau emas masih memancar jelang sore hari ini
Fokus investor saat ini cenderung beralih ke The Fed karena mereka akan bertemu untuk kebijakan suku bunga pertama tahun ini pada 28-29 Januari mendatang. Suku bunga yang lebih tinggi akan mengangkat biaya dalam memegang non-yield bullion.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News