Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pasar emas sebelumnya mendapat dukungan karena pasar saham global merosot akibat meningkatnya kekhawatiran tentang jenis baru virus corona di China.
Harga emas sudah naik lebih dari 6% sejak 6 Desember. Pada 8 Januari, emas menembus batas US$ 1.600 untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun terakhir karena meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Baca Juga: Sore hari, kilau emas makin memudar
"Struktur bullish dalam emas belum berubah. Untuk mengubah tren itu, harga emas harus menembus level di bawah US$ 1.450 dulu," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors. Matousek juga bilang, harga emas akan didukung oleh kebijakan Federal Reserve AS dalam menjaga suku bunga stabil.
Baca Juga: Kilau emas masih memancar jelang sore hari ini
Fokus investor saat ini cenderung beralih ke The Fed karena mereka akan bertemu untuk kebijakan suku bunga pertama tahun ini pada 28-29 Januari mendatang. Suku bunga yang lebih tinggi akan mengangkat biaya dalam memegang non-yield bullion.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News