Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia kembali mencatat rekor baru pada perdagangan Kamis (16/10), menembus level US$4.230 per troy ounce.
Kenaikan ini melanjutkan reli penguatan yang didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven serta ekspektasi pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.
Mengutip tradingeconomics, ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam pernyataannya menyoroti tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja AS.
Pernyataan tersebut membuat investor hampir sepenuhnya memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bulan ini, dengan satu kali pemangkasan tambahan yang mungkin terjadi pada Desember.
Baca Juga: Aset Aman Kian Dilirik, Harga Emas Naik 61% Sejak Awal Tahun
Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah menekan nilai dolar AS, sehingga meningkatkan daya tarik emas bagi pembeli luar negeri.
Faktor Geopolitik dan Ketegangan Dagang Dorong Sentimen Pasar
Dari sisi geopolitik, pejabat AS pada Rabu (15/10) mengecam kebijakan Tiongkok yang memperketat ekspor logam tanah jarang (rare earth). Washington memperingatkan bahwa langkah tersebut berisiko mengganggu rantai pasok global dan membuka kemungkinan tindakan balasan dari AS.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga menyebutkan bahwa Washington dapat memberlakukan pembatasan ekspor atau tarif terhadap impor minyak Rusia dari Tiongkok, apabila mendapat dukungan dari mitra Eropa.
Di sisi lain, penutupan pemerintahan (government shutdown) yang berlarut-larut di AS turut menambah ketidakpastian ekonomi dan meningkatkan permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas.
Saham Tambang Emas di Bursa Ikut Menguat
Kenaikan harga emas global turut mendorong penguatan saham-saham emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/10). Hingga pukul 16.00 WIB, saham ANTM, MDKA, ARCI, AMMN, dan UNTR kompak menghijau, sementara BRMS dan PSAB bergerak stagnan.
Baca Juga: Harga Emas Kembali Cetak Rekor di Tengah Memanasnya Ketegangan AS-China
Kenaikan tertinggi dicatat oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), sementara kenaikan terendah terjadi pada PT United Tractors Tbk (UNTR).
Berikut ringkasan pergerakan harga saham tambang emas tersebut sepanjang sesi perdagangan Kamis:
Emiten | Harga Terakhir (Rp) | Perubahan (%) | Keterangan Tambahan |
---|---|---|---|
ANTM | 3.430 | +0,88% | Sempat menyentuh Rp 3.540 |
MDKA | 2.400 | +2,13% | Tertinggi di Rp 2.420 |
BRMS | 1.060 | 0,00% | Datar sepanjang sesi |
PSAB | 615 | 0,00% | Tidak berubah dari kemarin |
ARCI | 1.475 | +2,43% | Menguat stabil hingga penutupan |
AMMN | 7.925 | +9,31% | Tertinggi harian Rp 7.925 |
UNTR | 25.975 | +0,10% | Sempat mencapai Rp 26.100 |
Kenaikan harga emas dunia yang signifikan menjadi katalis positif bagi saham-saham pertambangan emas dan mineral di dalam negeri. Investor memandang sektor ini berpotensi mencatatkan kenaikan margin keuntungan, terutama bagi emiten yang memiliki portofolio produksi emas dan tembaga.
Selanjutnya: Jadwal Pendaftaran PPG Calon Guru Tahun 2025 dan Daftar Jurusan yang Tersedia
Menarik Dibaca: 11 Rekomendasi Makanan dan Minuman untuk Meredakan Gejala Flu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News