Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik tipis dan bertahan di atas level utama US$ 2.000 per ons troi pada hari Rabu. Harga emas yang kokoh didukung oleh prospek penurunan suku bunga dari Federal Reserve tahun depan. Sementara investor menunggu angka inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Rabu (20/12) pukul 14.29 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi US$ 2.042,10 per ons troi. Harga emas berjangka AS naik 0,2% ke US$ 2.055,90 per ons troi.
Pekan lalu, The Fed mengindikasikan fase pengetatan telah berakhir dan mengisyaratkan penurunan suku bunga akan terjadi pada tahun 2024.
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic pada hari Selasa mengatakan saat ini tidak ada urgensi bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga AS mengingat kekuatan perekonomian.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Rabu 20 Desember 2023, Cek Daftarnya di Sini
“The Fed menolak penurunan suku bunga, dan kecuali kita melihat laporan inflasi PCE yang secara material lebih lemah maka mungkin ada ruang untuk kekecewaan dari mereka yang menyerukan penurunan suku bunga pada bulan Maret, dan membatasi potensi kenaikan emas,” kata Matt Simpson, analis senior City Index kepada Reuters.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sekitar 75% pada bulan Maret, menurut CME FedWatch. Suku bunga AS yang lebih rendah menekan dolar dan imbal hasil obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
“Emas pasti bisa mencapai titik tertinggi baru pada tahun 2024. Namun pertanyaan yang lebih besar adalah apakah emas dapat mempertahankan terobosan tersebut mengingat ketidakmampuannya untuk bertahan di atas US$ 2.075 untuk jangka waktu yang lama selama bertahun-tahun,” kata Simpson.
Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil di Atas US$2.000 Rabu (20/12), Menanti Data Inflasi AS
Investor sekarang menunggu laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti bulan November, ukuran inflasi dasar pilihan The Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Kemajuan lebih lanjut dalam mengendalikan inflasi akan menjadi faktor penentu dalam setiap keputusan Fed tahun depan untuk menurunkan suku bunga, kata Presiden Bank Fed Chicago Austan Goolsbee.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News